"Mengapa rasanya sesakit ini ketika mendengar kamu telah menjadi miliknya."
-Aretha Khanza Pramudita♥♡♥
Jantung Aretha seakan berhenti berdetak mendengar ucapan gadis yang kini berdiri di samping Verro itu. Tiba-tiba dadanya begitu sesak.
"Duduk dulu, Na." ucap Verro. Lalu gadis itu duduk di samping Verro.
"Oh ada Aretha juga ternyata." ucap gadis itu baru menyadari keberadaan Aretha
Gue dari tadi di sini bodoh.
Ucap Aretha dalam hati.
"Hm..." balas Aretha lalu meminum milkshake cokelatnya.
"Aretha belum tahu kabar bahagia tentang kita ya Ver." ucap gadis itu sambil tersenyum. Dan Verro menggelengkan kepalanya pelan.
"Yaudah aku kasih tahu ke dia ya Ver." ucap gadis itu, lalu ia menatap Aretha yang kini menatap mereka bingung karena kata kita.
"Gue sama Verro sudah jadian, Tha." lanjut gadis itu sambil tersenyum bahagia.
Deg
Aretha mematung, matanya seakan memanas. Jantungnya berhenti berdetak sesaat. Sedangkan hatinya seperti gelas kaca yang telah di lempar dengan keras di lantai.
Dengan cepat Aretha menormalkan tubuhnya. Lalu tersenyum ke arah mereka. Menampilkan bahwa ia tidak apa-apa, padahal sebenarnya terluka.
"Wah selamat ya, Rayna, Verro." ucap Aretha sambil tersenyum.
"Loh kok ada dia?" tanya Ara yang baru datang dan menatap ke arah Rayna tak suka.
"Hai Ara." sapa Rayna kepada Ara.
"Hm." balas Ara cuek lalu duduk.
"Kenapa dia ada di sini sih bang?" tanya Ara kesal.
"Ara yang sopan." balas Verro.
"Biarin, Ra. Merekakan baru jadian ja--"
"What?" pekik Ara kaget memotong ucapan Aretha.
"Gila abang gila." lanjut Ara.
Aretha berfikir keras agar ia bisa keluar dari sana. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan ke Mauren. Dan untungnya langsung dijawab.
Aretha
Ren lo di rumahkan?Mauren
Iya kenapa?Aretha
Telfon gue sekarang.Mauren
Hah?Aretha
Cepetan bantuin gueTak lama kemudian ponsel Aretha berdering. Dan Aretha segera mengangkat telfon dari Mauren.
"Halo Ren ada apa?"
"Katanya tadi disuruh telfon. Sekarang justru tanya ada apa. Gimana seh?" gerutu Mauren.
"Ya ampun, bilang kek dari tadi di sekolah. Gue otw ke rumah lo deh sekarang."
"Lo gila ya, Tha? Kesambet apaan lo?" balas Mauren kesal.
"Iya-iya sabar. Gue pamit dulu ke mereka. Bentar lagi gue sampai di rumah lo. Bye, Ren. See you..." ucap Aretha lalu mematikan panggilannya.
"Hmm.. Guys gue ada urusan mendadak nih. Gue duluan ya. Udah ditungggu Mauren. Bye... Ara bayarin dulu ya." ucap Aretha lalu mengambil tasnya dan pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vriend [Selesai]
Teen Fiction#108 dalam sahabat [13/08/2018] #137 dalam sahabat [11/08/2018] #01 dalam Friendzone (24/02/2019) dari 11,7 ribu cerita [BELUM DIREVISI] Aretha Khanza Pramudita dan Adelard Verro Richardo bersahabat sejak berusia 10 tahun. Berawal dari Verro yang me...