Vriend :: 32

14.5K 765 19
                                    

"Terkadang yang terlihat baik ternyata sangat licik."

♥♡♥

Hari yang dinantikan telah datang. Hari dimana mereka akan berlibur. Namun, ada hal yang mengganjal di hati Aretha saat ia akan pergi.

Aretha sekarang sedang menarik kopernya menuju ke luar rumah.

"Aretha." panggil Sonia.

"Iya." balas Aretha menoleh ke belakang.

"Hati-hati ya liburannya. Semoga kamu bahagia di sana." ucap Sonia sambil tersenyum. Aretha hanya membalas dengan menganggukan kepala dan tersenyum. Kemudian ia melanjutkan langkahnya.

"Tha lama amat deh lo. Nanti keburu siang." ucap Mauren ketika Aretha sudah berada di rumah Verro. Memang mereka berkumpul dahulu di rumah Verro.

"Iya-iya maaf." balas Aretha lalu ia kaget saat melihat seseorang.

"Loh? Rayna ikut?" tanya Aretha kaget.

"Iya, Tha. Gak papa kan? Gue yang ngajak." balas Verro.

"Oh, tentu gak papalah." balas Aretha sambil tersenyum tipis.

"Gue juga ajak Bryna kok. Dia belum dateng?" lanjutnya.

"Gue di sini, Tha." ucap Bryna yang baru datang.

"Oke udah kumpul semua ayo berangkat." ucap Naufal yang dari tadi hanya diam saja.

"Kita jadi pakai mobilnya Naufal, soalnya mobil dia yang muat orang berenam." ucap Mauren.

"Oke let's go." balas Aretha.

Kemudian mereka memasukan barang-barang ke bagasi dan setelah selesai masuk ke dalam mobil. Naufal dan Mauren berada di depan, Naufal yang menyetir. Di tengah ada Verro dan Rayna. Sedangkan Aretha dan Bryna berada di belakang.

"Nanti kalau lo udah capek gantian Fal." ucap Verro kepada Naufal.

"Siap." balas Naufal.

Mereka pun menikmati di setiap perjalanan. Meskipun ada dua orang yang kini harus menahan sakit ketika melihat ke depan.

***

Sesampainya di tempat yang dituju mereka segera keluar dari mobil dan mengambil barang-barang mereka. Mereka sekarang berada di sebuah Villa di daerah Yogyakarata. Iya mereka akhirnya memutuskan ke Yogyakarta. Sebenarnya mereka setuju dengan pendapat Verro waktu itu untuk ke Lombok. Tapi orang tua mereka yang tidak setuju karena alasan tertentu.

Mereka dengan senang memasuki Villa tersebut. Sesampainya di dalam Verro membagi kamar tidur. Aretha bersama Mauren, Rayna bersama Bryna dan Naufal bersama Verro.

"Sekarang kalian bisa istirahat dulu. Nanti makan malam di luar aja." ucap Verro lalu memasuki kamarnya.

Villa itu adalah milik keluarga Richardo.

"Tha, lo kok setuju sih Rayna ikut?" tanya Mauren saat mereka sudah berada di kamar.

"Biarinlah Ren. Udah terlanjur juga." balas Aretha lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur. Mauren pun duduk di pinggiran kasur.

"Lo beneran gak papa? Kita di sini buat seneng-seneng loh. Apalagi besok itu tuh, ups gue lupa ponsel gue ketinggalan di mobil." ucap Mauren lalu berlari ke luar kamar. Sedangkan Aretha menggelengkan kepalanya melihat kepergian sahabatnya itu.

Setelah itu Aretha berdiri dan berjalan ke arah jendela. Membuka tirai pada jendela itu. Dan menatap pemandangangan yang ada di luar.

"Semoga semua baik-baik saja." ucap Aretha sambil memejamkan matanya.

Vriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang