Vriend :: 38

17.1K 987 24
                                    

  Vote dulu baru baca😉


















"Aku ingin pergi. Meninggalkan kenangan buruk di kota ini. Mengobati luka yang kau goreskan di hati. Jika aku pergi, apakah kau akan mencari?"

Aretha tersenyum mengejek. Ia sekarang tahu kenapa gadis licik itu pura-pura jatuh. Ternyata ada yang pangerannya. Dan kini ia dibentak lagi. Dengan membela orang yang sama.

"Gu--"

"Verro, Aretha dorong, aku. Aduh,, sakit." ucap Rayna memotong ucapan Aretha. Dan Verro pun membantu Rayna berdiri.

"Akting yang luat biasa. Kenapa gak jadi artis saja, Na." sindir Aretha sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Tha, kenapa sekarang lo main kasar?" tanya Verro.

"Ver, Aretha tadi bilang ke aku. Kata dia, mau rebut kamu dari aku. Terus dia dorong aku. Gak jelas bangetkan. Kalau suka kamu ya bilang aja gak usah main fisik sama aku." ucap Rayna lembut, berberbeda dengan nada suara sebelum ada Verro tadi.

"Dia mau nyelakain aku seperti di pantai waktu itu." lanjut Rayna membuat Aretha mengepalkan tangannya.

"Lo manusia apa iblis sih, Na. Dengan mudah lo membalikan fakta. Mau lo apa sih? Belum puas buat gue hampir mati? Belum puas udah dapetin Verro? Gue gak ganggu hidup lo deh perasaan. Gak ganggu hubungan lo sama Verro." ucap Aretha.

"Lo selalu cari masalah duluan ke gue. Dan gue bukan orang yang hanya diam saja ketika ada orang yang mau nyakitin gue. Dan lo seenaknya bilang gue yang nyelakai lo. Padahal lo yang berulah duluan."

"Stop ganggu hidup gue. Lo udah dapat Verrokan. Gue gak bakal rebut kok. Silakan lo ambil, gue ikhlas. Gue capek tau gak. Urusan kayak gini masih saja lo permasalahin."

Rayna diam begitu pula dengan Verro.

"Lo--"

"Dan buat lo, Ver. Gue emang suka sama lo, sayang sama lo, bahkan gue cinta sama lo. Gue gak ada niatan buat rebut lo dari Rayna semenjak gue tahu kalian resmi jadian. Karena gue tahu, cinta gak harus memilki."

"Jangan ditanya seberapa besar sakitnya. Gue gak sanggup menjawabnya. Sekarang lo bentak gue, lagi. Karena membela orang yang sama. Gue bener-bener kecewa sama lo, Ver. Lo akan menyesal karena membela gadis licik di samping lo itu."

"Makasih buat selama ini lo jadi sahabat gue, Ver. Maaf gue mencintai lo, sahabat gue. Semoga kalian bahagia." ucap Aretha lalu mendekati mereka.

"Rayna Azhary Wilkinson. Sebaiknya lo akhiri deh drama lo itu. Dan gue udah pernah bilangkan sama lo. Bangkai yang busuk bakal tercium kok busuknya meskipun disembunyikan." ucap Aretha di depan gadis bernama, Rayna itu. Lalu meninggalkan mereka.

Gadis itu berjalan keluar sampai di pinggir jalan raya. Dan tanpa sepengatahuan Aretha ada yang mengejarnya.

"Aretha." panggil orang itu.

"Naufal, ngapain lo?" tanya Aretha.

"Lo mau kemana?" bukannya menjawab Naufal justru berbalkm tanya.

"Pulang." jawab Aretha singkat.

"Gue mau ngomong sesuatu." ucap Naufal lalu menarik Aretha menuju tempat yang lebih nyaman daripada dipinggir jalan.

"Ngomong apa? Gue buru-buru." ucap Aretha.

"Gue mau jujur." ucap Naufal lalu menghela nafas.

"Gue harap lo jangan memikirkan apa yang gue katakan ke lo. Gue hanya ingin jujur. Agar hati gue lega." lanjut cowok itu.

Vriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang