Prolog

9.7K 420 57
                                    


Happy Reading...

☆☆☆☆

2015, SMP Bina Bhakti, Jakarta...

"Damar kembaliin!" teriak seorang cewek berkuncir kuda dengan seragam putih birunya, teriakannya berhasil memecah keheningan pagi itu ketika kegiatan belajar mengajar belum di mulai, dirinya kini tengah mengejar si biang kerok yang selalu mencari ribut dengannya.

"Sini ambil sendiri kalau bisa." tantang cowok berseragam sama yang kini tengah berlari menghindari seorang gadis yang mengejarnya dengan teriakan kencang melebihi toa masjid.

"Damar, kembaliin buku PR gue! " teriaknya sekali lagi.

"Bakal gue balikin kalo Lo berhasil nangkep gue." balas cowok yang di panggil Damar itu terus berlari sambil sesekali menoleh kebelakang.

"Damar jangan macem macem, gue nggak mau di hukum lagi! " ucapnya dengan nafas yang sudah terengah-engah.

"Bodo, Lo lupa apa yang lo lakuin ke gue kemaren? " balas Damar acuh tak acuh yang belum berniat menghentikan larinya.

"Iya iya Sorry , Gue minta ma-.." cewek itu menghentikan ucapannnya dengan mata yang terbelalak terkejut.

"Dam! awas di depan!" Teriak cewek itu dengan raut wajah panik sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya membuat Damar sedikit bingung hingga...

Bruukkkk...

Aksi kejar-kejaranpun berakhir ketika Damar tidak sengaja menabrak seseorang sampai ia dan seseorang berbadan besar yang ia tabrak jatuh dengan posisi Damar yang ada di atas.

Gadis itu hanya bisa membulatkan matanya terkejut melihat kejadian yang begitu cepat itu, apalagi melihat siapa yang Damar tabrak kali ini, "Mampus gue," gumamnya.

"Aah.. anjirr! sakit banget dengkul gue, tapi kok badan gue empuk ya," gumam Damar yang masih setia dengan posisinya .

Sedangkan seseorang yang ia tabrak sudah menahan amarahnya dengan wajah yang sudah memerah siap meledakkan amarahnya dan...

"DAMAR! WULAN! Ke ruang BK sekarang juga!" Murka seseorang itu yang ternyata salah satu guru paling di takuti di SMP Bina Bhakti.

Kedua siswa yang namanya terpanggil pun langsung memucat di tempatnya masing masing dan mereka tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

*

Dan di sinilah mereka berakhir, di ruang BK yang sudah menjadi langganan bagi mereka berdua karena hampir setiap seminggu 3 kali mereka akan mampir ke tempat keramat bagi seorang siswa bermasalah seperti mereka.

"Mau sampai kapan kalian akan seperti ini ? kalian nggak bosen apa jadi langganan BK, bapak aja bosen liat muka kalian disini " geram Guru BK yang bernama pak Yono dengan perawakan badan gempal dan kepala setengah plontos bak seorang profesor.

"Ya elah pak, nggak usah di liat kalo emang bosen pak," balas Damar enteng seolah tidak ada takut takutnya yang langsung di hadiahi sikutan gratis dari Wulan yang sedang duduk di sampingnya.

"Apa lo nyikut-nyikut gue." ketusnya.

"Jangan nambah masalah deh Lo!" balas Wulan dengan suara tertahan dengan mata yang sesekali melirik ke arah pak Yono yang tengah menatap mereka tajam.

DamarWulan (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang