Hai... DamarWulan datang lagi..😄😄Jangan lupa kasih 🌟kecilnya!😉
Happy Reading...
🍁🍁🍁
Kean dan Bayu memasuki toilet laki-laki yang diberitahukan oleh Wulan sebelumnya.
"Damar!"
Bayu menyerukan nama Damar berharap ada sahutan tapi tempat itu tetap sepi. Kean membuka satu persatu bilik toilet yang sebagian kosong, hingga pada bilik terakhir yang paling sudut Kean mendapati pintu tersebut terkunci.
"Damar! Lo ada di dalam?" teriak Kean. Ia lalu memutar kunci yang memang masih menggantung di tempatnya dan segera membuka pintu tersebut tanpa buang waktu.
Saat itulah tubuh Kean membeku dengan apa yang ia lihat, begitu pun dengan Bayu yang berdiri di belakangnya. Di sana Damar sudah terlihat tak sadarkan diri dengan posisi Damar yang tengah memeluk kedua lututnya.
Tanpa buang waktu, Kean segera menghampiri dan berjongkok di hadapan Damar. Ia lalu meraih kepala Damar agar mendongak, terlihat wajah Damar yang pucat pasi dan penuh dengan keringat dingin.
"Bay! Bantu gue bawa keluar Damar dulu."
Bayu yang sejak tadi terdiam khawatir pun mendekat dan membantu mengangkat Damar dari ruangan sempit itu. Setelah berada di luar, Kean menyandarkan tubuh Damar di dinding dengan posisi duduk.
"Damar! Bangun. Ini gue." Kean menepuk pipi Damar agar sepupunya itu tersadar. Jangan tanya bagaimana takutnya Kean saat ini.
"Damar!"
Pada panggilan kedua barulah terlihat mata Damar yang mulai mengerjap dan tidak lama mata itu pun terbuka. Damar lalu menatap Kean dengan sayu.
"Bang Kean...," bisik Damar dengan suara lirihnya.
"Iya, ini gue."
"Tolong... Gue takut."
Mata Kean memanas mendengar suara penuh ketakutan dari Damar, apa lagi tatkala ia melihat Damar yang menitikkan air matanya, sepupunya itu menangis.
Kean lalu meraih kepala Damar dan mendekapnya. "Enggak apa-apa, lo enggak usah takut, udah ada gue di sini," bisik Kean sambil menepuk-nepuk punggung Damar guna menenangkan.
Kean seperti kembali ke masa kecilnya. Dulu, dirinya juga mendapati Damar dalam keadaan seperti ini. Di mana Damar yang baru saja terbebas dari kamar mandi yang sempit selama satu malam penuh. Damar menangis dan meminta tolong kepadanya. Sama seperti saat ini.
"Ke! Damar."
Bayu yang sejak tadi terdiam memperhatikan berubah panik ketika melihat Damar yang sudah kembali menutup matanya dalam dekapan Kean.
Sontak Kean langsung melepaskan dekapannya dan tertegun. "Damar! Damar bangun!" serunya.
"Ke! Lo enggak boleh panik! Sebaiknya dibawa ke UKS dulu!" sergah Bayu yang melihat Kean terlihat begitu khawatir.
Kean mengangguk menyetujui. Kean dan Bayu pun membopong tubuh lemas Damar untuk segera di beri pertolongan sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk pada Damar.
🍁🍁
Di sisi lain, Wulan sudah menunggu di pintu luar toilet dengan gelisah karena Damar belum keluar juga dari dalam. Wulan benar-benar takut saat ini. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang fatal pada Damar. Karena yang ia tahu ketakutan karena fobia akan sesuatu tidak boleh di sepelekan begitu saja. Lalu bagaimana keadaan Damar saat ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
DamarWulan (Completed✔)
Fiksi RemajaIni bukan kisah seorang kesatria dari Majapahit atau sejenisnya. Ini kisah absurd tentang dua anak manusia yang tidak pernah akur seperti kucing dan tikus, seperti Upin ipin dan Kak Ros yang selalu meributkan hal sepele, memiliki sifat keras kepala...