Hai-hai...
Damar sama Wulan datang, ada yang nunggu?
Semoga suka, enjoy.. 😄Pencet vote dulu ya, please..😉
Happy reading...
🍁🍁🍁
"Lo!!"
Kedua remaja itu tak bisa menahan keterkejutannya, dengan jari mereka yang saling menunjuk satu sama lain mereka masih terdiam dengan mata yang saling melotot tajam.
Mereka kembali teringat akan dendam kesumat yang masih mereka pegang sampai sekarang. Dendam yang beberapa tahun yang lalu mereka janjikan tidak akan saling bertemu dan bertatap muka. Tapi sekarang? Bah! nasib yang benar-benar lucu.
"Heh, ngapain lo ada disini?" cecar Wulan yang baru sadar dari rasa terkejutnya.
Damar mendengus. "Harusnya gue yang tanya, ngapain pembuat masalah kaya lo disini? nyasar? atau ketipu alamat palsu?" tanya Damar sambil berkacak pinggang.
Untuk sesaat Wulan terdiam dan meneliti pakaian Damar dari atas sampai bawah. Yawlaa.. Wulan baru sadar seragam mereka sama, sudah di pastikan Damar memang salah satu siswa disini dan jelas salah jika ia menanyakan perihal keberadaan Damar disini.
"Terserah gue lah mau dimana, bukan urusan lo juga," elak Wulan.
"Ya jelas urusan gue lah. Gue nggak mau ketenangan sekolah gue di usik sama cewek rese kayak lo."
"Lo yang rese!"
"Lo ratunya rese!"
"Lo raja di atas rajanya rese!" Wulan kekeuh sedikit menaikan nada suaranya. Jangan tanya sudah dimana kadar kekesalannya saat ini.
"Nggak usah nyolot gitu ngomongnya, bisa?" ucap Damar sambil menoyor dahi Wulan pelan yang membuat cewek itu semakin kesal saja.
Wulan menampik kasar tangan Damar. "Nggak usah pegang-pegang, gue nggak mau mati muda gara-gara rabies."
Mulut Damar terbuka tanpa sadar mendengar hinaan telak itu. Ah.. Damar lupa, Wulan berbeda dengan cewek lain, memang hanya Wulan cewek yang berani melawannya secara terang-terangan.
"Heh! itu mulut diatur ya, lo kira gue kucing liar yang suka pipis di tembok rumah orang! lo-"
"Ada apa ini? Kenapa kalian belum masuk kelas!"
Adu mulut mereka terhenti ketika terdengar seseorang menginstrupsi. Terlihat Bu Sukma wali kelas di kelas Damar datang bergabung dengan mereka.
"Damar? Kenapa kamu masih di luar, masuk!" ujar Bu Sukma tegas.
"Iya Bu, tadi niatnya juga mau masuk. Tapi ada aja masalah yang menghadang," seloroh Damar berlebihan sambil melirik Wulan yang ada di sampingnya membuat Wulan memutar bola matanya jengah.
Bu Sukma hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu mengalihkan tatapannya pada Wulan.
"Loh, kamu Wulan 'kan?" tanyanya.
"Ibu kenal sama saya?" Wulan balik bertanya polos sambil menunjuk dirinya sendiri.
Bu Sukma terkekeh kecil. "Kamu kan murid baru di kelas Ibu. Ibu sudah baca data diri kamu, katanya hari ini kamu udah mulai berangkat tapi sampe jam segini kamu belum dateng ke kantor kepala sekolah."
Cewek itu tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya. "Tadi saya nyasar Bu, makanya saya telat. Maaf," ucapnya sedikit malu.
Di sisi lain Damar sudah merasakan aura tak enak mendengar percakapan antara Bu Sukma dan Wulan. Jika Damar tidak salah mengartikan berarti. . ..
KAMU SEDANG MEMBACA
DamarWulan (Completed✔)
Teen FictionIni bukan kisah seorang kesatria dari Majapahit atau sejenisnya. Ini kisah absurd tentang dua anak manusia yang tidak pernah akur seperti kucing dan tikus, seperti Upin ipin dan Kak Ros yang selalu meributkan hal sepele, memiliki sifat keras kepala...