22. Kemenangan

1.9K 173 53
                                    


Hai, Anyeong! DamarWulan datang membawa kebaperan tiada tara! 😂

Aku tahu, aku telat banget Up nya! Makanya aku kasih bonus part panjang kali ini! 😂

Cus kasih Vote ☆ sebelum baca! 😉

Semoga sukak! 

Happy reading!

🍁🍁🍁

Hari ini, jam pelajaran tengah kosong mengingat hari ini adalah hari berlangsungnya pertandingan futsal antar sekolah yang setiap tahun diadakan. Dan kali ini SMA Pancasila 01 berkesempatan untuk melawan salah satu sekolah yang berasal dari Bandung.

Wulan dan lainnya tengah berjalan hendak menuju perpustakaan ketika dari kejauhan terlihat banyak orang yang berlarian dengan hebohnya. Mereka yang melihat itu pun hanya mengernyit kebingungan tak tahu apa yang terjadi.

Uun yang mulai penasaran pun mencegat salah satu cewek yang kebetulan lewat di sampingnya. "Ada apaan sih rame-rame?" tanyanya.

"Kalian belum tau? Itu tim futsal dari Bandung udah dateng. Mereka cakep-cakep banget, gila," ujar cewek itu begitu heboh yang membuat Uun antusias. Sedangkan Pipit dan Wulan malah semakin mengernyit aneh melihat reaksi cewek itu yang berlebihan menurut mereka.

"Oke thank!" Uun pun melepaskan cewek tadi dan beralih menatap teman-temannya.

"Eh liat yuk! Penasaran gue!" ajaknya begitu antusias sambil menarik lengan Wulan dan Pipit.

"Ogah ah! Apaan sih malesin banget!" tolak Pipit yang enggan beranjak dari tempatnya.

"Ye elah Pit! Sekali-kali kek cuci mata liat cowok ganteng!"

"Halah! Udah bosen gue liat cowok ganteng. Lo enggak liat di sekolah kita juga banyak cowok ganteng?"

Uun mendengkus sebal. "Maksud lo Ke—"

Ucapan Uun terhenti ketika Pipit sudah lebih dulu membungkam mulutnya, dan jangan lupa mata sahabatnya itu yang sudah melotot tajam memberi ancaman.

"Cerewet banget sih lo, Un! Lo tuh ya paling semangat kalo urusan cogan bening dikit mata lo langsung jelalatan! Tak gigit lama-lama itu bibir!" cerca Pipit gemas sendiri dengan Uun yang kadang tidak bisa mengerem omongannya sendiri.

Wulan yang melihat itu pun mengernyit bingung, namun ia memilih tidak menanyakan apa pun. Karena tatapannya kini justru tertuju pada keramaian yang terjadi tidak jauh darinya. Terlihat sekelompok siswa laki-laki dengan seragam yang berbeda, mungkin mereka tim futsal yang baru saja datang. Tapi ....

Tunggu!

Wulan menyipitkan matanya melihat seragam yang dikenakan oleh mereka. Seragam tersebut sama persis dengan seragam sekolahnya saat di Bandung. SMA Cakrawala. Wulan lalu menatap satu persatu wajah dari mereka dengan teliti.

"Andi, Rio, Re—"

Gumaman Wulan seketika terhenti ketika ia mulai menyadari sesuatu. Wulan menutup mulutnya ketika iris matanya tertuju pada cowok berperawakan tinggi yang berjalan paling depan. Iya, Wulan mengenal mereka, dan jika sudah ada Andi dan Rio sudah pasti akan ada dia. Wulan membalikkan tubuhnya membelakangi sambil menutup matanya.

"Kenapa gue baru sadar? Jangan sampe Revan liat gue," gumam Wulan hendak beranjak dari sana, tapi Uun sudah lebih dulu menahannya.

"Gila Lan! demi apa mereka ganteng-ganteng bingit. Apa lagi itu yang paling depan, mukanya dingin-dingin manis gimanaa gitu!" seru Uun dengan hebohnya. Sedangkan Pipit sudah memutar bola matanya jengah.

DamarWulan (Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang