****
Bel pulang sekolah berdering. Seakan panggilan kebahagiaan bagi siswa siswi SMA Pelita Bangsa.
Ruang kelas X IPS sudah sepi. Nampak dua orang gadis yang sedang asyik mengabsen alat tulis mereka. Adel sedang memasukan beberapa bolpoin dan penghapus. Sedangkan, Sekar sedang bingung mencari buku sosiologi nya yang menghilang dari laci mejanya.
"Del! Lo tau buku sosiologi gue nggak?" tanya Sekar, dengan tangan yang sibuk membongkar isi tasnya.
"Mana gue tau, gue nggak pinjem apa-apa ke elo." jawab Adel sekenanya.
Adel berjalan keluar, namun tiba-tiba anak cewek yang keliatanya juga sekelas dengan mereka. Tubuhnya gempal dengan rambut hitam kecoklatan yang panjang menghampiri nya.
"Eh maaf. Tadi aku nemuin ini di mushola waktu sholat dzuhur." ucap perempuan itu sambil menyodorkan buku bertuliskan 'sosiologi' di bagian covernya.
"Oh ini nih. Punya lo kar." Adel mengambil buku itu dan menunjukanya ke Sekar .
"Oiyaaa,, sujud sukur gua. Ini buku baru, sayang'kan kalo ilang belum gue coret-coret." syukur Sekar dengan senyum yang merekah.
"Makasih ya." laanjut Sekar
"Iya sama-sama." jawab cewek itu
"Btw, nama lu siapa? Kenalin gue Adel dan ini Sekar. Kayaknya kita bisa jadi temen baik deh? " tawar Adel dengan tangan kanan dijulurkan.
"Iya nama gue Artina Narina, panggil aja Tina." sembari menyambut uluran tangan Adel.
"Salam kenal Tina. Kita sekelas kan? besok kita tempat duduknya deketan gimana?" tanya Sekar sekonyok-konyok.
"Ok gpp. Eh ini aku udah dijemput. Aku pulang dulu ya." pamit Tina sambil melihat jam dinding yang tertempel di dinding belakang.
"Iya ati-ati ya dijalan. Jangan lupa besok kita duduknya deketan." teriak Adel sambil melambaikan tangan menatap punggung tina yang perlahan menghilang.
Hanya dijawab lambai tangan oleh tina sambil berjalan santai di lorong menuju gerbang depan. Sekar yang sejak tadi masih saja merapikan tas nya. Yang kini telah selesai dan mereka berdua berjalan meninggalkan kelas.
****
Bugh..
Sekar terjatuh terpuruk dilantai saat sosok kaki muncul tiba-tiba dihadapanya yang memang sengaja untuk menjegal dirinya.
"Apa-apaan sih lo?!" reflek Adel mengetahui siapa pemilik kaki yang menjegal sahabatnya hingga terjatuh.
"Tanya noh! Sama temen lo" ujar Lian saat menunjuk tubuh Sekar yang masih terpuruk di lantai koridor.
Lian Fransisca, kakak kelas yang dikenal suka membully adek kelas yang menurutnya lemah. Sebenernya, Lian nggak berminat mau berurusan sama Adel juga Sekar. Tapi , gara-gara Alex gebetanya Lian! Yang nggak pernah ngerespon. Aduh, kasihan banget. Nolongin Sekar waktu mos. Tapi nggak bisa dibilang nolongin juga sih.. Cuma ngelarang buat lari karena Sekar punya penyakit asma. Dan Lian nganggep itu Alex suka sama Sekar. Padahal Alexio Aji Kurniawan, kelas XI IPS nggak suka sama Sekar. Dia cuma nolongin!
"Udah del! Orang GILA nggak usah diladenin." sahut Sekar sambil membersihkan pakaianya yang kotor.
Adel dengan wataknya yang memang sudah heboh dari orok. Nggak bisa dihentikan, membuat mereka menggalakan aksinya adu jambak antara dua orang itu. Adel dan Lian.
Teman geng Lian, yaitu Monik, Katlin. Geng yang berisi cewek-cewek sok cantik, padahal sejujurnya enggak sama sekali. Geng yang beraninya keroyokan dan usil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomanceTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...