27 • Ancaman

282 22 3
                                    

****

"Apa sih bangsur?" tukas Adel mengetahui siapa orang yang telah menggangu nya.

Surya yang memergoki mereka berdua, melangkahkan kakinya mendekat. Seolah ingin tahu siapa pacar dari adiknya itu.

Alex melepaskan tangannya dari kedua pipi Adel. "Abang Lo Del?" tanya Alex.

Adel mengangguk mengiyakan pertanyaan Alex.

Surya sudah semakin dekat, "Loh Alex nih?"

Nada suara Surya saat bertanya kepada Alex seperti sudah akrab saja. Alex yang sedari tadi memicingkan mata untuk melihat wajah kakak kandung dari pacarnya itu.

"Surya ya? Gila.." jawab Alex dan kedua cowok itu sibuk bersalaman ala anak jaman now.

Adel mengangkat sebelah alisnya bingung. Yang Adel tahu, dia tidak terlalu memusingkan kakaknya ini di sekolah. Jangankan di sekolah, di rumah saja mereka jarang akur.

"Rumah Lo disini?" tanya Alex.

"Iya, jangan bilang Lo pacaran sama nih cewek dekil?" tebak Surya yang sebenarnya sia-sia. Surya melirik kearah Adel, lalu menoyor kepala Adel.

Alex dan Surya memang terpaut satu tahun, namun tidak ada embel-embel'kak' di percakapan mereka. Mereka kenal dekat karena masuk di ekstrakulikuler yang sama, yaitu basket. Disana Surya sebagai seniornya, dan Alex adalah junior. Mereka begitu akrab, bahkan gerombolan Alex dan gerombolan Surya kadang nongkrong bersama.

Gerombolan Surya yang kebanyakan diisi dengan cogan-cogan Pelita Bangsa dan juga eksis itu. Walaupun geng Surya kelewat eksis, Adel sebagai adik tidak tahu tentang geng dan pergaulan kakaknya sendiri.

Adel memilih mengurusi dirinya sendiri, ngapain mencampuri urusan orang lain sedangkan kita belum bisa mengurus diri kita sendiri?

"Yah, Lo ngasih tau gue telat. Gue udah jadian sama dia," Alex juga sekongkol mengerjai Adel.

Surya mendekatkan mulutnya ke telinga Alex, "Lo nggak tau ya.. kalo malem Jumat dia itu suka makan orang."

Percuma itu sebuah bisikan, Adel yang jaraknya cukup jauh saja bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Surya kepada Alex.

"Ahh, gue ngambek! Mau masuk aja lah," ucap Adel ketus. Adel berjalan masuk melewati gerbang rumahnya.

Alex dan Surya juga ikut menatap Adel yang sedang berjalan masuk.
Terjadi sedikit obrolan diantara mereka.

"Lo udah jadian sama adik gue?" tanya Surya serius.

Mendadak Surya memasang wajah seriusnya, Alex juga sama.

"Iya, tenang aja. Gue akan jaga Adel," jelas Alex.

"Awas aja Lo patahin hatinya. Gue patahin leher Lo," ancam Surya.

Andai Adel dengar apa yang Surya katakan barusan. Mungkin Adel akan terharu, lalu kakak beradik itu tidak akan saling bertengkar setiap harinya.

Alex tersenyum kecil, "Iya."

Surya malah tertawa, membuat Alex mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Gue becanda kali.. tapi ini peringatan buat Lo, jangan buat adik gue nangis atau Lo yang nanggung akibatnya," Surya menjelaskan lagi.

Alex mengangguk, "Gue cabut ya!"

"Inget! Tadi gue cuma bercanda," Surya mengulang lagi lengkap dengan suara tawanya.

Alex dengan seragam sekolah dibalut jaket kulit menaiki motor ninja-nya dan meninggalkan pekarangan rumah Adel. Surya melambaikan tangannya seolah dia berkata 'hati-hati'.

Am I Stupid ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang