****
Adel duduk membelakangi Alex yang sedang memakan baksonya dikantin. Sedari tadi Adel dan Alex tidak saling menegur sapa.
Para sahabatnya pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah pasangan itu. Apalagi, Tina dan Esa mereka hingga tertawa terbahak-bahak mendengar penyebab mereka bertengkar, receh. Esa kini bersekolah di SMA Pelita Bangsa, karena alasan tertentu yang harusnya tidak dibahas dicerita ini.
"Gue ke kelas," pamit Adel lalu menghabiskan segelas jus alpukat nya dan berlalu.
"Gue juga," Alex ikut-ikutan pergi setelah meninggalkan uang seratus ribu dimeja.
Tak disangka Adel ternyata pergi ke atas rofftop, iya rofftop Pelita Bangsa, tempat paling anti untuk dikunjungi siswinya.
Alex yang melihat Adel berbelok dan naik keatas tangga rofftop pun membulatkan matanya dan memutuskan untuk mengikutinya.
(Bilang aja kangen.)
Dilihatnya Adel tengah duduk di bangku, lalu mengeluarkan hp dari saku roknya lalu memasang headset dan menutup matanya. Seolah terlarut dalam lautan melodi yang terputar lewat benda pipihnya.
Alex hanya melihatnya dari kejauhan, "Nggak ada yang perlu dikhawatirin." Gumam Alex sejenak.
Alex kembali turun dan kembali ke kelasnya, ia teringat ada tugas yang belum ia selesaikan.
Back to Adel..
Sangking terlarut dalam alunan melodi, Adel menitihkan air mata. Entah apa yang membuatnya teringat lagi akan kejadian kemarin. Ia bahkan semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak, menjauh dari Alex berarti ia harus menjauh dari candunya. Iya, Adel sekarang sedang sakau.
Tingtritingting...
Bel masuk berbunyi, Adel mengelap air mata yang membasahi pipinya dengan kerah baju putihnya. Ia memasukan headset sekaligus hp kedalam saku, lalu berlalu meninggalkan sepi yang kembali kelabu tanpa hadirnya kebersamaan.
****
"Kak Alex, permisi!" ucap Adel saat tubuh jangkung Alex menghadangnya didepan pintu kelasnya.
Yap! Pelajaran telah usai, semua murid telah kembali ke rumah masing-masing. Adel kembali ke kelas sendirian hanya untuk mengambil botol taperwernya yang ketinggalan. Hingga ia terjebak disini, bersama Alex.
"Gue nggak akan lepasin lo gitu aja, gue belum denger semua penjelasan Lo," tagih Alex kepada Adel yang pernah janji kepadanya memberikan penjelasan.
Adel menarik nafanya jengah, tak hentinya Alex, ia sudah menyalahkan Adel sebagai orang yang tidak pengertian juga tidak menganggap pacarnya. Tapi sekarang apa?! Nuntut penjelasan tidak jelas.
"Kak! Aku mau pulang," Adel memberi penekanan disetiap kata-katanya.
Bukannya memindahkan tubuhnya, Alex malah maju, membuat tubuh mungil Adel terbentur dinding kelas yang keras dan dingin.
Alex meletakan kedua tangannya di kanan dan kiri kepala Adel, seakan mengepungnya.
Adel semakin memejamkan matanya, ia tidak bisa bergerak. Jantungnya berpacu lima kali lebih cepat. Apakah Adel akan mati disini sekarang juga karena serangan jantung? Konyol.
Alex menyamakan posisi kepalanya dengan Adel, kini wajah mereka saling berhadapan. Bahkan, nafas segar Alex menusuk pori-pori wajah Adel sedari tadi.
Adel berasa ingin mati!
"K..kak Alex mau ngapain?" tanya Adel dengan suara polosnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/136889020-288-k313723.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomanceTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...