Minggu pagi, adalah waktu yang sangat tepat untuk bermesraan dengan guling. Begitu pula dengan Adel saat ini, guling sana guling sini. Seperti tempe mau di goreng.
"Males banget, tidur lagi ah." gumam Adel, lalu menutup matanya.
Jam menunjukan pukul tujuh, keluarga Adel sudah tiba. Tidak heran bang Surya, mama, dan papa Adel. Jika jam segini anak bontotnya itu masih tidur di atas kasur.
Adel membuka mata.
"Jam berapa nih?" teriak Adel, mengingat ia ada janji dengan Alex.Tangan Adel meraih hp yang tergeletak di samping bantalnya. Pukul 07:39, Adel berlari ke kamar mandi untuk mandi.
Adel keluar kamar dengan kaos putih polos yang dipadukan dengan jaket kulit milik Alex. Memang terlihat sempurna, dengan bedak tipis dan liptint merah muda. Rambut yang di gerai seadanya membuat kecantikan Adel bertambah.
" Nggak biasanya lu jam segini udah mandi?" ucap Surya menyambut Adel di ruang makan.
"Iya Del, mau ke mana?" tanya mama Adel.
"Mau jalan, ma. Sama temen." jawab Adel.
"Aaaa... Temen apa temen?" goda Surya.
"Apaan sih lu? Kepo banget." tukas Adel sambil mendelik ke abangnya.
"Hati-hati." ucap papa dan mama Adel yang masih sarapan. Di balas anggukan oleh Adel, dan berjalan keluar.
****
Motor Alex memasuki pekarangan rumah Adel. Suara deru motornya membuat Adel bahwa yang datang itu adalah Alex. Adel mempercepat langkahnya mendekat.
"Pagi kak." sapa Adel. Sambil langsung naik ke atas motor Alex.
"Eh, itu jaket gue kenapa lo pake? gue belum pamit sama bonyok lu." sahut Alex.
"Hehe, pinjem dulu ya kak. Pamitnya nanti aja pas anter Aku pulang, Aku udah nggak sabar mau boncengan sama kak Alex." putus Adel.
"Serah lu." Alex melajukan motornya.
"Maksudnya, nggak sabar mau nonton filmnya." sambung Adel buru-buru.
Alex tidak menjawab.
Sebenernya males juga minggu harus bangun pagi begini. Batin Alex.****
Alex memarkirkan motornya di lapangan parkir mall. Adel turun sambil memainkan hpnya, mencari list film hari ini.
"Ah, nonton ini bagus nih." gumam Adel.
Lalu Adel menatap Alex yang masih sibuk membayar parkir. Alex setelah selesai membayar, mendekat pada Adel yang sedari tadi melihatnya.
"Ada apa Del?" tanya Alex. Seakan tahu apa arti tatapan Adel barusan.
"Kita nanti nonton ini aja ya kak!" putus Adel.
"Terserah, asalkan jangan film yang genre-nya romance," jawab Alex asal tanpa melihat apa yang ditunjukan Adel.
"Lah? Ini Aku mau nonton 'Dilan'." sambung Adel sambil memperlihatkan puppy's eyes-nya.
"Iya deh, iya." sahut Alex terpaksa. Alex sangat tidak menyukai film apapun yang bergenre romantis, menurutnya film romantis hanya buang-buang waktu dan uang saja untuk menontonya.
Namun lain bagi Adel, cewek berperawakan kecil tersebut sangat menyukai berbagai film yang bergenre romance. Mulai dari film Indonesia, barat, hingga Korea, semuanya Adel menyukainya.
"Horeee.. Makasih kak Alex ganteng," teriak Adel.
"Iya, tapi nggak usah pake teriak juga kali," sahut Alex dengan mata yang mendelik, sebagai isyarat agar Adel menghentikan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomansTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...