****
"Akhirnya," desah Sekar saat selesai menulis makalah di laptop.
Selesai sudah tugas dari Bu Yuni, oleh mereka berempat. Hari yang sudah malam membuat Bunga dan Vania disekaliankan malam, karena percuma pulang sehabis Maghrib, masih tetep diceramahi oleh orangtua mereka.
Dira menoleh kepada Sekar, "Yaudah taruh flashdisk gue aja, besok biar gue print."
Adel tanpa sadar masih stand by, di atas kasur sambil melotot di layar laptop Bunga. Ternyata film yang di tonton mereka sedari tadi adalah film yang...
Sekar berjalan kearah Adel dan menjitak kepalanya dengan cukup keras,"Makanya, kalo nonton gituan mingkem, nggak usah sampe ngiler-ngiler gitu."
Adel mengaduh dan menatap tengik kepada Sekar,"Siapa juga yang ngiler? Ngaco Lo."
Mereka tertawa terpingkal-pingkal, melihat lucunya Adel saat mengelak dirinya meneteskan air liur karena melihat mesranya adegan dari film itu.
"Yaudah Del, gue mau pulang Esa udah otw," pamit Tina sambil memasukan beberapa bukunya kedalam tas.
"Iya gue juga pulang ya, ini Charlie bentar lagi sampe," Dira ikut-ikutan pamit.
"Oke deh, gue nggak bisa nyegah kalian buat pulang," jawab Adel dibuat-buat merajuk.
"Gue bentaran ya, nanti bokap gue kesini," kata Sekar juga membereskan buku dan memainkan hpnya.
Sekar memang tidak pernah diragukan oleh orangtuanya jika berada di rumah Adel. Orangtuanya sudah cukup percaya dengan pergaulan anaknya, jadi buat apa khawatir berlebihan?
Orangtua Sekar akan menjemputnya jika Sekar mengirimkan pesan pada mamanya, mamanya akan datang menjemputnya."Gue kan bawa motor, bareng gue yuk Van!" suruh Bunga kepada Vania.
"Oke," Vania menyetujuinya.
Mereka bersiap untuk pulang kerumah masing-masing, Adel masih belum memikirkan akibat dari perbuatan maksiatnya tadi siang, saat Surya tidak dirumah, mengambil snack-nya.
****
Kedua orang tua Adel sedang berbincang di ruang tamu, hal yang biasa mereka lakukan saat pulang kerja. Membicarakan pengalaman masing-masing di kantor, dan tertawa bersama jika ada sesuatu yang lucu.
Adel dan Sekar turun dari kamar Adel yang ada di lantai atas, karena Sekar pulangnya nanti. Tina dan Dira mencium punggung tangan kedua orangtuanya Adel.
"Pamit ya om, tante, saya pulang dulu," pamit Tina dan Dira.
"Eh, kok nggak makan malem sekalian? bentar lagi udah jam makan malam loh," ajak mama Adel.
"Enggak usah, makasih Tante. Pacar saya udah nunggu di depan, nanti kelamaan lagi," sahut Tina.
"Kok nggak diajak masuk?"
"Malu Tante katanya," kali ini Dira yang menjawab.
"Bener nih? Mau pulang sekarang?" mama Adel bertanya lagi.
"Iya Tante, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam,"
"Hati-hati ya!" teriak Adel.
Sekarang tinggal Bunga dan Vania yang akan pulang. Adel sebenernya jika melihat temanya pulang seperti ini sangat tidak rela, seperti ingin tinggal bersama. Karena memang sudah lama juga berteman, jadi seperti keluarga.
Bunga sebenarnya merasa tidak enak menolak ajakan mama Adel untuk makan malam bersama, namun karena Vania akan ada acara dengan keluarganya membuat Bunga memilih pilihan lain hanya mustahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomanceTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...