****
Gerbang baru saja hampir ditutup. Cowok dengan tas hitam dan rambut basah karena habis keramas, nyelonong masuk ke halaman SMA Pelita Bangsa.
Cowok itu menemui sahabatnya yang sudah tiba di kelas. Kelas XI IPS, kebanyakan cowok ganteng SMA PB bersarang di kelas tersebut.
"Sumpah lo vid, tega banget ninggalin Gue. Gue mau telat," ucap Alex saat memasuki kelas.
"Elo kali yang kelamaan mandinya, Gue sampe bosen," jawab David. "Udah kayak perawan aja."
"Mentang-mentang bangun pagi,"seringai Alex. "Baru bangun pagi sekali aja songong lu."
Alex dan David masih saling timpuk ejekan masing-masing. Vito yang jarang ikut-ikutan kayak gituan, lebih memilih untuk membaca buku. Karena nanti jam pertama ada ulangan matematika.
Sesekali Vito tertawa karena bercandaan kedua temanya itu yang agak receh. Karena memang selera humornya yang receh.
Dengan terus membaca dan menghafal rumus yang banyaknya seabrek itu. Vito tidak mendengar kalau Alex dan David sedang membicarakan dirinya.
"Dav, dulu Vito emang bener suka sama cewek ya?" tanya Alex berbisik pada telinga David.
"Kenapa lo tanya gitu?" sahut David. "Lo lagi suka sama orang ya.. Hayo cowok apa cewek, Lex?"
"Ngaco lo, ya cewek lah." jawab Alex reflek.
"Tuh kan. Ngaku juga lo.." tawa David semakik memecah. Alex yang tidak sabar dengan godaan David, langsung mengusap wajah David dengan kasar.
"Gila lu. Jawab aja pertanyaan gue!" marah Alex.
David yang merubah wajahnya menjadi sok serius, dengan tangan dibawah dagu seolah ia sedang berpikir keras. Padahal hanya menjawab iya atau tidak.
"Menurut penerawangan gue nih Lex. kayaknya emang iya deh, kalo Vito itu dulu suka sama adek kelas gitu, kalo nggak salah kelas X IPS. Namanya Sekar," dengan nada sok serius seperti dosen yang baru mengajar.
"Terus Sekarnya ngerespond nggak?" tanya Alex antusias.
"Ya..nggak tau mungkin nanti Sekar berubah pikiran. Doain aja," tukas David.
Alex sedang memikirkan entah sesuatu yang masuk akal atau tidak, ia sedang membayangkan Adel.
"Nggak biasanya Lo nggak pake jaket favorit Lo?" tanya Vito yang ditujukan ke Alex.
"Biasa lagi di loundry," jawab Alex sekenanya.
Pak Samsul, guru 'ekonomi' memasuki kelas XI IPS. Kelas itu sunyi seketika, hingga pelajaran usai dan bel istirahat berbunyi.
****
Di lapangan basket anak kelas X IPS sedang tes kesehatan jantung. Para murid di suruh agar lari secepat mungkin, diusahakan menempuh jarak yang jauh pula. Maka dari itu waktu istirahat kelas X IPS tersebut diundur pada jam ke lima.
Adel, Sekar, dan kedua temanya, Tina dan Dira berada di barisan paling belakang. Tentu yang paling terakhir adalah Sekar sebagai juru kunci.
Sekar yang menderita penyakit asma, sangat terlihat pucat. Namun, temanya tak menghiraukannya. Karena semua sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Nafas Sekar mulai tersengal-sengal. Walaupun begitu, Sekar tetap memaksakan dirinya agar lari. Seharusnya guru memberi kompensasi.
Karena status Sekar belum lama bersekolah disini, Sekar merasa takut untuk meminta ijin. Dan guru olahraganya adalah pak Andi, guru yang sangat terkenal paling disiplin seantero Pelita Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomanceTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...