****
Alex mengendarai motor ninja-nya memecah sepinya jalan malam ini. Setelah mengantar Adel pulang, Alex langsung pamit pulang.
Jalan yang ia lalui nampak sepi, karena sekarang pukul 02.15 pagi. Jalanan yang sepi, memudahkan Alex mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan tinggi, kecepatan hampir 90 Km/jam.
Alex sudah hampir sampai dirumahnya, hanya kurang satu belokan lagi. Tapi naas, jalanan yang habis diguyur hujan membuat jalan berbalut aspal itu licin. Membuat gaya gesek antara ban motor Alex dan jalanan yang licin menjadi kecil. Dan akhirnya kecelakaan itu terjadi, banyak warga tetangga Alex yang menolong keluar rumah. Karena memang suara benturan keras yang berdengung di telinga warga.
Tubuh Alex tersungkur di bibir jalan, tubuh yang dipenuhi bercak darah dan lebam. Cekatan, beberapa warga memberitahu kepada ibunya Alex. Dan salah satu memanggil ambulans.
Ambulans pun datang, tubuh Alex dibopong oleh beberapa warga disusul ibu Alex yang mulutnya tak henti-henti mengucapkan doa untuk keselamatan sang anak.
****
Beberapa dokter dan petugas kesehatan telah menunggu kedatangan Alex. Mereka sangat cekatan menangani Alex, sedangkan sang ibu disuruh menunggu di luar ruangan.
Hingga beberapa menit dokter keluar, "Ibunya Alexio Aji Kurniawan?"
Tanya dokter memastikan.
"Iya. Saya sendiri dok," sahut Ibunya Alex.
Dokter itu melepas stetoskop yang tadinya di telinganya menjadi dilehernya, melepas satu pengait maskernya agar bisa bicara lebih jelas.
"Keadaan saudara Alex baik-baik saja. Nanti kemungkinan pagi baru bangun. Karena pengaruh obat bius ditambah pasien kekurangan tidur," papar dokter panjang lebar.
Ibu Alex hanya mengangguk dan berlalu tidak sabar menemui anaknya. Naluri keibuannya tidak lepas begitu saja, yang namanya anak akan selalu menjadi permata di mata setiap orangtuanya.
****
Pukul 06.30 WIB
"Bu.. Alex kenapa?" tanya Alex begitu ia membuka matanya.
Ibu Alex tersenyum, "Kamu tadi kecelakaan nak. Tapi Alhamdulillah, nggak ada yang parah."
Alex kembali membaringkan tubuhnya yang terasa pegal. Ia juga memperhatikan beberapa bagian tubuhnya yang terbalut kain kasa lengkap dengan obat merah.
Tak lama kemudian ada suara ketukan pintu, ibu Alex segera membukanya. Ternyata David, ia datang dengan senyum bahagia yang selalu menghiasi wajah tengik miliknya.
"Oh.. nak David, makasih ya udah naruh motor Alex di bengkel," ujar ibu Alex berterimakasih.
"Sama-sama Tante. David malah seneng kalo bisa bantuin Alex," David senyum lalu mencium punggung tangan ibu Alex.
"Alex. Ini udah ada David, ibu tinggal ngelengkapin pendaftaran ya?" ucap ibu Alex kepada anaknya. Dan dibalas anggukan.
"Gue pap dulu deh muka Lo," celetuk David sambil memotret Alex.
Alex yang tidak mau fotonya dalam keadaan ini terekspos di grup sekolahnya, susah payah menutupi wajah tampannya dengan bantal. David hanya terus menambah tawanya melihat temannya sedang kesusahan menutupi wajah yang sebenarnya percuma, David sudah mempunyai gambar yang ia ambil tanpa sepengetahuan Alex.
"Vid! Gue lempar nih!!" ancam Alex sambil mengangkat gelas kaca yang ada di samping nakas.
David mengehentikan aktivitasnya, lalu duduk di bangku sebelah ranjang Alex. Dia terlihat mengusap beberapa kali layar handphone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
RomanceTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...
![Am I Stupid ? [END]](https://img.wattpad.com/cover/136889020-64-k313723.jpg)