Alex melempar asal tasnya. Dan merebahkan tubuhnya ke ranjang. Alex sama sekali masih bingung sama hal yang barusan ia lakukan, mengantar Adel pulang.
Pikiran Alex mengatakan ia hanya kasihan kepada perempuan. Tapi hati Alex menolaknya, entah apa yang dimaksudkan oleh hatinya. Alex tidak tahu.
Saat ini pikiran serta otak Alex hanya dipenuhi oleh senyuman, kebodohan, dan beberapa dialog yang Adel katakan kepada Alex. Alex ftustasi dan mengacak rambutnya.
Akhirnya Alex menemukan titik terang.
"Apa Aku lagi fall in love?" gumam Alex.
"Masa sih???" lanjut Alex teriak.
Alex masih tidak menyangka kalau ia akan jatuh cinta dengan Adel yang adek kelasnya sendiri. Walaupun, memiliki wajah yang tampan, Alex sama-sekali belum pernah jatuh cinta. Adel adalah first love nya.
Alex tidak mau sama seperti kebanyakan teman-temanya, David dan Vito. David yang menjadi mantan Lian, karena diduakan oleh Lian. Tapi Alex yakin, Adel bukanlah orang yang seperti Lian. Vito, suka sama Sekar tapi sampai saat ini tidak ada balasan dari Sekar.
Tapi, Alex yakin kalau Adel juga menyukainya. Tahu, darimana Alex? Alex melihat mata Adel, seolah melihat masa depanya. Dan itu sudah cukup sebagai alasan bagi Alex untuk mulai berjuang memiliki Adel.
Alex meraih hp yang berada disakunya. Lalu mengetikan pesan Line.
Adelshiva
Alexaji : jaket gue masih di lo.
Alex kembali fokus menatap langit-langit kamarnya. Dan hpnya berdering.
Adelshiva : iya ini masih aku bawa.
Alexaji : besok balikin!
Adelshiva : kok besok? Lusa ya kak?
Alexaji : emang kenapa?
Adelshiva : biar bisa aku peluk dulu, kan bau parfum kak Alex.
Alexaji : hah? Apa lo bilang?
Adelshiva : nggak! Nggak! Besok aku balikin. Baper amat sih kak.
//Read//
Alex melempar hpnya, setelah membaca pesan terakhir yang dikirimkan Adel. Alex merasa jantungnya berdetak tak biasanya, padahal hanya saling mengirim pesan dengan Adel.
Alex mulai berjuang untuk perasaanya, dan Adel?
****
Adel masih teriak-teriak tidak jelas. Karena, pulang dibonceng Alex dan Alex mengirim pesan kepadanya. membuat hatinya tak henti berbunga.
Adel tak pernah sebahagia ini, karena hal kecil seperti tadi. Mungkin, Alex adalah sumber kebahagiaan Adel. Adel masih terus bernyanyi, mencerminkan bahagianya dirinya saat ini.
Adel mencium bau sesuatu, yang tidak sedap. Lalu dia mencium kerah seragamnya, iyek. Adel memutuskan untuk mandi, Adel mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
Selesai mandi Adel memakai celana jeans yang dipadukan dengan hodie berwarna peach. Adel ingin berjalan - jalan dengan Sekar menonton lampion di taman kota. Berhubung, besok hari libur Adel dan Sekar sangat memanfaatkanya.
Keluarga Adel belum pulang, karena mampir ke rumah neneknya. Membat Adel dengan mudah meminta ijin, keluar malam.
****
Adel tengah duduk di kursi teras rumahnya. Menunggu Sekar datang, Adel kembali mengeluarkan ponselnya. Dan mengetikan pesan kepada Alex.
Alexaji
Adelshiva : kak?
Alexaji : hm?
Adelshiva : ke taman kota yuk, ada lampion. Bagus banget
Alexaji : nggak minat. Besok aja nonton, gue jemput.
Adelshiva : kak Alex ajak aku jalan?
Alexaji : iya
Adelshiva : yaudah ok.
Alexaji : besok gue jemput jam 9
Adelshiva : siap.
Adel menutup hpnya, karena Sekar sudah datang. Adel membayangkan betapa romantisnya, jika ia dan Alex yang datang ke pesta lampion. Ditengah ratusan lampion, berdua dengan sang pujaan hati. Tapi itu hanya khayalan!
"Ngapain lo bengong ?"tanya Sekar.
"Enggak! Enggak papa." jawab Adel gelagapan.
"Ati-ati entar kesambet lu!" ejek Sekar sambil memberi isyarat pada Adel untuk naik ke motornya.
"Apaan sih lu." jawab Adel sambil naik ke motor Sekar.
****
Pesta Lampion yang diadakan di taman kota itu ramai dikunjungi pengunjung. Dan di antara lautan manusia ada Adel dan Sekar yang takjub akan keindahan lampion yang jumlahnya ratusan tersebut.
Adel dan Sekar sibuk berfotoria. Berfoto dengan berbagai ekspresi, dan gaya. Mereka sangat menikmatinya.
Setelah lelah berfoto, perut Adel tiba-tiba keroncongan. Mereka memutuskan untuk membeli arum manis.
Arum manis? Makanan dengan rasa manis tersebut memangnya akan mengobati rasa lapar Adel. Ah, entahlah. Adel kan memang aneh.
Sekar merasa mengantuk. Mereka mengambil keputusan untuk pulang. Disaat Sekar mengambil motor diparkiran. Mata Adel yang jelalatan menangkap keberadaan dua cowok. David dan Vito.
"Eh, Vid! To!" teriak Adel.
"Eh lo kok disini?"tanya David.
"Ini nunggu, gebetan lo ambil motor." ucap Adel sambil menunjuk ke arah Vito.
"Oh, Sekar disini." jawab Vito.
"Iya, tapi maaf kita udah mau pulang."sambung Adel.
"Ok, hati-hati" ucap David dan Vito saat meninggalkan Adel yang masih menunggu Sekar.
Adel menunggu, banyak orang berlalu lalang. Tapi Adel hanya sibuk memandangi mereka satu persatu, mungkin ada cowok ganteng satu apa dua.
Adel hanya bisa mengaggumi cogan yang sudah menjamur dimana-mana. Karena hatinya sudah stuck di Alex.
Sekar datang, Adel tanpa ba-bi-bu langsung mangkring di atas motor Sekar. Mereka segera pulang, Sekar sudah tak kuat menahan rindu kepada sang guling dan bantal tercinta.
Sampai rumah Adel, Sekar langsung pulang tanpa mampir. Adel memasuki rumahnya yang sepi, karena keluarganya menginap di rumah neneknya. Adel hanya sendiri dirumah.
Adel langsung melempar dirinya di kasur. Tanpa mengganti baju dan melepas sepatu Adel langsung tidur. Adel belum bisa meninggalkan kebiasaan malas yang ia pelihara sejak lama.
Apalagi, saat Sekar menginap di rumah Adel. Bahkan Sekar yang harus membereskan kamar Adel saat mereka bangun tidur.
.........
****
Yeayyyyy!!
Bisa update seneng!
Semoga sukak!
Jangan lupa vomment ya!
Ditunggu banget.
Bye bye.
Selamat berimaginasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Stupid ? [END]
Lãng mạnTAMAT✓ Kadang merelakan itu perlu. Daripada harus bertahan dengan kesedihan. Datang tanpa permisi, lalu pergi tanpa pamit. Itulah dirimu, seperti jalangkung. Entah aku yang bodoh atau takdir yang membuatku semakin bodoh? Tidak tahu. Kisah klise rema...
![Am I Stupid ? [END]](https://img.wattpad.com/cover/136889020-64-k313723.jpg)