3 • Semua Orang Juga Tau!

690 46 7
                                    

****

Pagi, matahari agak malu untuk memancarkan sinarnya. Namun, jam menunjukan pukul 07.00
Itu tanda sekolah sudah dimulai, suasana sunyi dan desas-desus obrolan siswa putri juga terdengar.

Adel sedang sibuk menyalin PR matematika yang akan dikumpulkan nanti jam ke-3. Adel duduk tepat di meja paling depan di deretan tengah. Tentu saja, sebelahnya Sekar. Tak lupa Tina duduk dibelakangnya dan sebelahnya lagi Adira, juga temen sekelasnya. Nama lengkapnya sih Adira Jalveska panggil aja Dira.

Jam ke-1 sama ke-2 emang biasa kosong. Karena mapelnya Geografi, gurunya yang sering nggak masuk yang katanya sakit lahh, ada tamu lahh. Tapi itu menjadi kesempatan emas bagi Adel untuk menyontek PR Sekar. Bagi Sekar, kelakuan Adel ini sudah menjadi kebiasaanya sejak SMP dulu.

Yang dilakukan Sekar saat Adel sedang menyalin atau lebih tepatnya nyontek, Sekar bersenandung kecil dengan berjoget walau hanya tanganya saja yang bergerak.

Tina juga melakukan aktifitas yang sama seperti Adel. Karena, tanpa sadar si Tina itu orangnya.. Agak males dan si Dira cenderung suka chattingan sama pacarnya yang namanya Charlie. Charlie Prasetya, kelas XII IPA, dan dia menjabat sebagai ketos di SMA Pelita Bangsa.

Maka dari itu, Dira tidak mau ditikung oleh siapapun. Karena ada kakel yang mana lagi kalo bukan Lian, suka sama pacar orang dan sok ngancem. Dira selalu perhatian dengan pacarnya, dia selalu percaya, dan dia nggak cemburuan.

"Kar nanti gue balikin ya?! " teriak Adel saat Bu Yuni masuk kelas, Bu Yuni selaku guru geografi di SMA tersebut.

"Iya." Sekar berbisik pelan karena takut terdengar oleh bu Yuni.

****

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Sekar, Tina, dan Dira belum menuju ke kantin. Padahal perut Sekar sudah memberontak minta diisi. Karena kelamaan nunggu Adel yang masih sibuk mencatat apa yang di tulis di papan tulis.

Tadi saat di beri kesempatan menulis oleh bu Yuni, Adel malah membaca novel. Terus, saat bu Yuni bilang catatanya dikumpulkan, baru Adel bergegas mencatat padahal bel istirahat terdengar jelas sudah berdering. Karena tidak mau mendapat peringkat terbawah, Adel berusaha menulis sedapatnya. Walaupun nilainya tidak maksimal, bagi Adel yang penting dapet nilai dan ngumpulin tugas udah cukup.

Akhirnya Adel berhenti mencatat dan mengumpulkan bukunya di meja guru. Sekar, Tina, dan Dira menarik napas lega, karena masih bisa menikmati waktu istirahat dengan makan di kantin.

****

Suasana kantin yang tentunya ramai membuat Sekar, Adel, Tina, dan Dira kesulitan mencari tempat duduk. Banyak anak yang makan dan mondar-mandir di kantin. Yang tentunya bising karena semua pada berteriak meminta pesananya yang tak kunjung datang sangking ramainya.

Mata Adel mengedar ke segala penjuru kantin dan mata Adel menemukan Vania dan Bunga sedang duduk berdua dengan empat kursi kosong di mejanya.

"Hah! Itu mereka." teriak Adel tiba-tiba. Yang menyebabkan teman-temanya menatap apa yang Adel lihat.

"Aaaa.. Yuk duduk sana aja." Sekar menarik dua tangan teman sekelasnya itu, menuju meja dimana Vania dan Bunga duduk.

Mereka duduk, di meja yang tadinya sepi sekarang menjadi ramai karena kedatangan Adel dan teman-teman.

"Eh kenalin Van. Bung. Ini temen kita, ini Tina dan sebelahnya Dira. Kita bisa temenan'kan?" tanya Adel nerocos.

"Santai aja kali."jawab Vania, sedangkan Bunga sepertinya setuju dengan sibuk memakan bakso pesananya yang pedas super.

"Eh iya kalian kelas IPA ya?" tanya Tina. Dira sedang duduk memainkan hp sembari menunggu pesananya tiba.

"Iya." jawab Vania dan Bunga bebarengan.

"Kayaknya kalian orangnya asik deh?" tebak Tina asal.

"Kita temankan?" sambung Tina.

"Nggak usah canggung, santai aja ama kita.."jawab Bunga di sela-sela makanya.

"Iya, biar lebih akrab kita bikin grup Line yuk." ajak Vania.

"Boleh juga tuh." ucap Sekar sambil terus memakan mie ayam dengan acar yang banyaknya hampir semangkok.

"Okeh, gue buat nih." Adel mengambil hp nya dan membuka aplikasi hijau tersebut.

Grup 'gesrek' nama dari gc buatan Adel. Dan memang benar isinya orang gesrek semua. Disela-sela makan, mereka mengobrol mulai dari nggosip sampai cerita sejauh mana ngodein doi.

Tiba-tiba Alex lewat, orang yang nolongin Sekar, dan membuat sedikit ruang di hati Sekar. Mungkin karena itu juga Lian orang ter-goblok jadi sering gangguin Sekar dan teman-temanya. Lian memang menyukai semua cogan di sekolahan ini tapi kasihan tiada satupun cowok yang mau jadi pacarnya. David saja yang mantanya mengaku khilaf saat pacaran denganya dulu.

Maka dari itu, Dira takut Charlie ditikung sama Lian. Tapi Charlie ilfeel atau jijik dengan cabe yang satu ini. Membuat Dira lebih tenang.

"Hah?! Ganteng banget."gumam Sekar pelan sambil senyum-senyum menatap Alex yang datang dengan gerombolanya.

Walaupun digerombolanya itu ada Vito sahabat Sekar yang diam-diam menyukai Sekar. Tapi, Sekar tidak menyadarinya. Ada David juga yang suka sama Adel saat mos dulu. Alex berjalan santai ditengah kedua temanya yang badboy, sedangkan dia adalah kategori cogan baik-baik.

"Siapa sih?" tanya Adel melihat Sekar yang masih sibuk senyum-senyum sendiri.

"Itu kak Alex." jawab Sekar tanpa sadar.
"Ehhh, bukan! Bukan! itu ganteng Vito."lanjut Sekar latah

"Oh, kalo menurut gue sih.. Lebih gantengan kak Alex." sahut Vania.

"Iya gue juga setuju sama lu."sahut Tina kemudian.

"Eh, lu!!! Gue bilangin Esa ya..?!" ancam Adel pada Tina. Esa adalah pacar Tina, sekolahnya di SMA sebelah. Karena tadi dikelas udah cerita banyak jadi saling kenal dan tahu. Mereka udah akrab walaupun cuma beberapa hari. Toh, cepat atau lambat mereka akan akrab.

"Enggak! Enggak cuma muji aja. Emang nggak boleh. Jangan bilangin coy."jawab Tina cepat.

"Semua orang juga tau kali kalo diantara mereka bertiga yang paling ganteng itu kak Alex."tambah Bunga.

"Iya ya.. Kak Alex ganteng banget. Kayaknya gue naksir deh sama dia." ucap Adel.

"Eh, kar lu udah suka ya sama Vito? Cepet sono!! Bales cintanya."sambung Adel.

"Lu ngomong apa sih? Gue nggak ngerti!" usaha Sekar mengalihkan perhatian.

"Aaaa ciee lu suka sama Vito ya.." goda Adel, Tina, Vania, Bunga, dan Dira juga ikut-ikutan.

Gue belum bisa buka hati buat Vito, gue cinta sama kak Alex. Sejak pertama kali gue ketemu dia. Tapi gue tau kak Alex sukanya sama elo Del. Batin Sekar.

...............
****

Yeeeeaaayyyyy!!! Udah satu chapter lagi... Semoga sukak!!
Moga sukak!!!

Jangan lupa vote dan comment!!!!

Bye bye,
Selamat berimaginasi

Am I Stupid ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang