"Halo Aya, bang?"
"Daniel."
"Halo bang Daniel." Sapa Reyna lalu duduk di kursi kosong di sebelah Daniel. Sementara Reno sibuk memesan makanan lalu akhirnya duduk disebelah Ayana.
Tak lama kemudian setelah terduduk rapi, Reno melepas jaket jeans yang dia pakai, meletakannya dipangkuan Ayana. "Keluar malem gini masih aja pake ripped jeans." Gumam Reno pelan.
"Ngapain ke sini?" Tanya Daniel dingin.
"Makan bentar, ini si Reyna laper. Pengennya kesini, hehe." Jawab Reno sambil memainkan hpnya. Sementara pesanan Reno mulai datang satu persatu dan memenuhi meja yang mereka tempati.
"Oh" Daniel lalu sibuk menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya. "Udah pacaran kalian?" Tanpa aba - aba Ayana langsung tersedak mendengar pertanyaan Daniel.
"Uhuk uhuk, minum Dan!" Ucap Ayana sambil menunggu Daniel meletakkan sedotan ke dalam gelasnya. Reno yang kaget akhirnya menepuk punggung Ayana pelan.
"Kenapa?" Tanya Daniel cemas. Ayana cuma menggeleng pelan.
"Ngapain sih pake nanya gituan lo? Cemburu ya? Ngaku lo!" Lalu Reno meraih sekotak rokok dari saku celananya dan mengambil sebatang rokok dari dalamnya kemudian melirik kearah Daniel. "Korek?" Daniel cuma menggeleng.
Dengan cepat Ayana meraih rokok yang tadinya bertengger di bibir Reno, lalu memasukkannya kembali ke kotaknya. "Gausa bang."
Reno cuma tersenyum kecil, "Maaf ya, Ay."
Reyna masih menatap kosong gelas es teh yang ada didepannya.
"Apa kabar kamu, Na?" Tanya Reyna."Hmm, baik. Udah lama ya kita ga jalan bareng lagi." Jawab Ayana lalu menyingkirkan mangkok mi pangsitnya ke pinggir meja.
"Oh ya! Ay kenapa ga cerita sih soal Reyna ke gue? Gue jadi gaenak kan' tau semua ini dari si Daniel!" Rengek Reno tiba - tiba.
"Ya kalo kak Tavisha tau, bisa dibunuh Ayana bang." Sahut Reyna.
"Si Tavisha tuh bisa - bisanya ya, naksir sama bungkus lontong kaya gini. Cantik padahal!" Celetuk Daniel.
"Lagi bosen dia bang, naksir sama bang Reno itupun cuma iseng aja. Tapi gatau kenapa sampe marah gitu dia ke aku." Jawab Reyna. Ayana yang mendengar jawaban Reyna cuma bisa tersenyum kecil, menahan mulutnya untuk berkata apapun yang berkaitan dengan Tavisha.
"Oh gitu, terus sekarang lo keluar sama Reno gini? Kok bisa?" Tanya Daniel sambil memicingkan matanya ke arah Reno.
"Kan diajak bang Reno." Jawab Reyna dengan singkat.
"Gampang banget diajak Reno keluar.." gumam Daniel pelan, dengan nada yang sedikit aneh. Ayana langsung merasakan perilaku Daniel yang mulai berubah yang tadinya rileks lalu mendadak serius. "Cabut yuk!"
Daniel menarik tangan Ayana dan bangkit dari kursinya. Ayana melepas genggaman tangan Daniel dan merapikan jaket Reno yang tadi ada dipangkuannya.
"Bawa aja dulu."
"Aku gapapa kok bang." Sebelum bisa mengembalikan jaket Reno, Daniel kembali menarik Ayana menjauh.
"Nanti gue balikin, duluan ya." Pamit Daniel.
Motor Daniel melaju kencang menjauhi warung. Seperti biasa, jalanan terasa sangat ramai. Ayana masih memegangi jaket Reno yang ada dipelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear name | 101
General FictionAn alternate universe story. Pure berisikan kumpulan cerita penuh kearifan lokal. Cast : yours truly, 101