Kebayang ga sih lo semua gimana perasaan gue sekarang? Ter anjrit sih ini, pake acara Icha ngajak nongkrong bentar, gimana gue bisa nolak?!
Dan akhirnya kita disini, berduaan didalem mobil yang terparkir didepan mcDonald's langganan Dewa dan Raka. Dengan paket burger diatas pangkuan gue dan chicken nugget lengkap dengan es krim di pangkuan Icha. Bohong namanya kalo gue betah dengan keadaan kita sekarang. Seseorang didalam diri gue udah berontak nyuruh gue pulang dan nggak menghabiskan waktu berdua dengan Icha. Tapi dengan mantapnya gue mengizinkan diri gue sendiri untuk menikmati sisa malam ini berdua sama dia.
"Gimana bang kerjanya?" tanya Icha sambil sibuk membuka saus nuggetnya lalu menarik karet rambut dari pintu mobilnya dan mulai mengucir rambutnya yang tadinya terurai bebas membingkai leher cantiknya.
"Baik, doain aja yang terbaik ya, Cha," seakan tak mau salah tingkah, Nata juga ikut menyibukkan dirinya dengan bungkus saus tomat yang belum terbuka. Icha melepas sabuk pengamannya, lalu memundurkan posisi kursinya dan tangannya meraih sesuatu yang ada dikakinya.
"Bang." Nata menoleh ke arah Icha.
"Hm?"
"Aku copot sepatu aku ya, kaki aku ga bau kok! Cuman sakit takutnya sampe lecet parah nanti sepatu aku dibuang sama Rangga kalo ketahuan." Tanya Icha dengan nada memastikan dan berulang kali menggerekan tangannya untuk memastikan kakinya 'ga bau'. Nata yang kaget malah ketawa keras dihadapan Icha yang masih kebingungan. Lalu tangannya meraih telapak tangan Icha yang masih bertengger dipergelangan kakinya dan menariknya ke arah es krim di pangkuannya.
"Gitu aja nanya. Mau kaki kamu nangkring juga gapapa kok." Jawab Nata singkat lalu mulai melahap burgernya. Kalo sampe kejadian tadi terjadi di rumah, pasti Javas udah ngomel ngatain Nata jorok karena ga cuci tangan. "By the way, Rangga galak juga sama kamu?" Icha mulai mencelupkan nugget nya ke dalam saus lalu melirik ke arah Nata dan menggeleng.
"Engga kok, terkadang cuman suka over protective gitu, gatau juga itu anak kenapa..." gumam Icha heran.
"Bagus lah, Cha. Berarti dia perhatian sama kamu." Lalu Icha mengangguk pelan.
"Iya, bersyukur banget punya adik kaya dia. Bang Nata tau nggak? Dulu waktu aku ada pacar, coba tebak siapa yang nungguin aku kalo pulang malem abis nge date!" Nata menggedikan bahunya.
"Rangga?"
"Iya! Bayangin aja bang, abis nge date ya. Lagi manis – manisnya, terus disambut sama penjaga gerbang kaya dia. Hih, merinding jadinya kalo aku pikirin lagi, hahaha." Icha mulai tertawa terpingkal – pingkal dengan nugget yang terjepit diujung jari – jarinya.
Gatau kenapa, melihat keadaan Icha yang sekarang bikin hati Nata semakin nyaman. Tawanya yang nyaring, kakinya yang dihentak- hentakan, kunciran rambutnya yang melompat waktu dia menggerakan kepala disela tawanya. Semua pemandangan ini ingin Nata abadikan dalam satu rekaman yang ingin dia simpan selamanya dengan judul, Nyamanku Bersama Seorang Tavisha.
Tak terasa sekarang kedua tangannya sekarang sudah ada disamping pipi kirinya lalu merapikan beberapa helai yang menggantung ke belakang telinganya.
"Udah jangan banyak bercanda dulu, Cha. Nanti rambut kamu masuk mulut terus keselek gimana?" tegur Nata pelan. Icha menatap Nata singkat lalu tersenyum sambil asik mencelupkan nuggetnya.
"Hihi iya maaf bang, abis seru sih ngobrol sama bang Nata."
"Yaudah kita lanjutin ngobrolnya. Jadi kemungkinan besar nanti kalo kamu aku anter pulang, bakal ada Rangga yang udah stand by di depan gerbang?" tanya Nata lalu menggigit burgernya. Icha melirikkan matanya keatas sambil berdehem pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear name | 101
General FictionAn alternate universe story. Pure berisikan kumpulan cerita penuh kearifan lokal. Cast : yours truly, 101