Sejak tadi Vandra terus menahannya, namun kini ia tidak bisa menahannya lagi. Mungkin karena tadi siang ia makan terlalu banyak di rumah, ia berpikir bahwa ia harus memiliki cadangan energi yang banyak tetapi sekarang hasilnya ia sakit perut yang luar biasa.
Vandra berlari kecil mencari toilet secepatnya, namun sepertinya keberuntungan tidak dipihaknya, toiletnya sangat penuh. Orang-orang menatapnya dengan berbagai macam ekspresi dan Vandra langsung keluar dari toilet tersebut. Memang waktunya untuk istirahat dan diberi waktu untuk mandi, jadi wajar saja bila toilet penuh.
Ia berjalan lagi mencari toilet yang lain, setau dirinya koridor lantai satu mempunya tiga toilet. Dua toilet yang ia kunjungi sudah terisi penuh oleh siswa-siswa yang mengantre untuk mandi. Harapannya tinggal satu toilet lagi, namun itu agak jauh dari jangkauannya sekarang, bahkan toilet itu yang paling dekat dengan area kantin yang otomatis sangat sepi karena sedang tidak ada orang.
Vandra menoleh dan masuk ke toilet tersebut. Kosong. Ia akhirnya bisa bernapas lega dan masuk ke toilet tanpa harus berdesakan. Ini bisa ia jadikan toilet pribadinya tanpa harus berbagi dengan yang lain sampai LDKS ini selesai. Ah, sempurna!
Setelah ia mendapatkan toilet tersebut, Vandra memutar sebuah lagu di ponselnya yang bisa ia dapatkan sejak tadi disita oleh panitia karena tidak boleh memegang ponsel dan memutar lagu di toilet itu memang menjadi kegiatan wajibnya ketika di toilet. Toilet ini menjadi terasa ramai karena lantunan lagu-lagu dari westlife. Syukurlah, Vandra sekarang benar-benar lega.
Lagu yang ia putar telah ia matikan dan ia siap untuk kembali ke tempatnya. Vandra memegang pintu kamar mandi.
Kekunci.
Ya, Tuhan!!! Bagaimana bisa pintu ini terkunci dari dalam?! Ini tidak mungkin!!!
"Ada orang di luar gak? Tolong siapapun!!!" teriak Vandra sekencang mungkin "Gak lucu ngerjainnya!!!"
Vandra masih berusaha membuka pintu tersebut, namun tetap saja tidak bisa.
"Ettan, Juna, Elang! Gak lucu!!! Bukain sekarang!!!" ucap Vandra yang sudah emosi karena kesal "Habis ini bakal gue aduin ke nyokap lo semua!" ancam Vandra namun tidak ada yang merespon ucapannya.
Vandra mulai mengetuk-ngetuk pintu dengan keras, bahkan ia memukul-mukul pintu tersebut tanpa mempedulikan telapak tangannya yang mulai memerah.
"Elang, gue tau lo yang paling punya hati nurani diantara dua sepupu lo yang gak waras itu. Please, bercandanya gak lucu!! Bukain!!! Masa lo tega sih, Lang?!" ujar Vandra yang mulai putus asa.
Byuuurr.
Vandra menjadi terdiam dan melihat dirinya yang sudah tersiram sekujur tubuhnya. Ditambah ia baru sadari bahwa airnya ini kotor, terlihat dari warna kaos bajunya berwarna putih menjadi kecoklatan dan baunya seperti... Air bekas pel-an!
"SIAPA YANG NGELAKUIN INI?" teriak Vandra yang begitu emosi. Ia yakin bukan tiga laki-laki brandalan yang mengerjainya.
Tidak ada suara di luar yang merespon ucapannya.
Vandra langsung mengambil ponselnya. Sial, ponselnya mati karena guyuran air tadi karena ia menaruh ponselnya di kantong bajunya. Lalu sekarang dia harus apa?
Di waktu sekarang ini ia benar-benar merasa membutuhkan Ettan, namun bagaimana bisa Ettan datang kesini dan melihat dirinya? Apakah Ettan akan marah dan mencari orang yang melakukan ini padanya jika melihat dirinya seperti ini? Oh, Vandra yakin bahwa Ettan akan melakukannya. Bahkan air bersih dan tidak banyak yang ditumpahkan pada dirinya tadi siang aja mampu membuat Ettan naik pitam. Demi Tuhan, Vandra akan mengadukan hal ini pada Ettan. Tidak peduli ia diolok-olok tukang ngadu atau berlindung di bawah Ettan!
![](https://img.wattpad.com/cover/133271932-288-k274788.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra & Ettan
Ficção AdolescenteCERITA SUDAH LENGKAP DAN TIDAK DI PRIVATE YAA! FREE FOR READ! Ettan Orlando Janes: Ettan Orlando Janes adalah siswa laki-laki yang takut akan Tuhan, taat pada agama, sayang dengan keluarganya, dan pengamal pancasila yang baik. Kehidupannya berjalan...