"Mungkin lo salah liat Tan, apalagi lo tau sendiri kalau Vandra benci banget sama mantannya" ujar Elang saat Ettan telah menceritakan semua hal yang ia lihat dua hari yang lalu.
Saat itu Ettan pulang dari rumah Elang dan melewati rumah Vandra. Ettan menjadi memberhentikan motornya karena ia melihat seseorang keluar dari rumah Vandra. Ettan begitu yakin bahwa itu bukanlah kakak laki-laki Vandra, kak Cello. Karena kak Cello sudah balik ke Australia beberapa minggu yang lalu dan Ettan sangat tau bahwa Vandra jarang menerima tamu laki-laki.
Matanya menjadi terbelalak saat itu ketika laki-laki tersebut memeluk Vandra, bahkan Vandra menunjukkan wajahnya yang cerah dan gembira. Ettan menunggu untuk melihat wajah laki-laki itu yang masih membelakangi tubuhnya.
Ettan menelan salivanya dalam-dalam ketika yang ia lihat adalah Gerald, mantan dari Vandra, yang katanya begitu amat Vandra benci. Namun sekarang Ettan melihat hal yang lain, mereka berdua berpelukan dan Vandra menerima Gerald di rumahnya. Padahal Vandra pernah bercerita bahwa sudah lama sekali Gerald tidak pernah ke rumahnya.
Ettan menundukkan pandangannya sejenak dan ia amat yakin bahwa ia tidak salah lihat saat itu.
"Mata gue masih begitu normal buat liat orang dari kejauhan" Ettan menarik napasnya "Kalau pun memang Vandra mau balik sama mantannya itu, balikan aja, gak perlu kayak gini. Tinggal minta putus ke gue, nanti gue juga bakal setuju"
Ettan melirik ke arah Elang dan melihat sepupunya itu lekat-lekat.
"Kenapa lo liatin gue kayak gitu?" sewot Ettan.
"Omongan lo sama banget kayak Vandra" Elang terkekeh sebentar lalu menepuk-nepuk pundak Ettan "Gini Tan, menurut gue ya. Menurut gue, seharusnya lo tanya langsung...jangan ngediemin Vandra apalagi emosi ke dia. Mungkin dia punya alasan tertentu"
"Apa alasannya? Lo pasti tau kan?"
Elang menggeleng dengan cepat "Vandra gak cerita soal apa-apa tentang mantannya itu ke rumahnya. Dia cuma ngeluh dan sedih karena sikap lo. Dia tuh sayang banget sama lo" Ettan duduk di kursi dan menatap jendela "Tan, gue cuma pernah liat sekali orang jatuh cinta yang bener-bener jatuh cinta, dan itu Juna. Lo tau kan Juna jatuh cinta banget sama Luna? Tapi pas gue liat Vandra, dia itu sama kayak Juna. Bedanya kalau Juna meraung-raung, kalau Vandra memendam perasaannya sendiri"
Ettan mendecak "Lo mau jadi provokator? Lalu pro ke Vandra? Kalau ternyata emang dia yang salah, gimana?"
"Lo juga salah Tan, kenapa lo harus ke rumah Freya?"
Ettan tersontak diam dan membuang pandangannya.
"Bener kan lo ke rumah Freya?" tanya Elang untung memastikan.
"Lo tau dari siapa?"
"Gak penting dari siapa, sekarang yang penting lo harus temuin Vandra dan meluruskan semuanya"
Elang menarik tangan Ettan namun Ettan menolaknya dengan menarik kembali tangannya.
"Lo harus temuin Vandra, terserah lo suka atau engga. Biar semuanya jelas"
"Iya iya, tapi gak di kantin juga" desis Ettan.
Elang mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.
"Jun, bawa Vandra ke rooftop ya. Lo udah mulai mual kan dengan adegan drama Korea ini? Kita selesain sekarang ya"
Elang menaruh ponselnya kembali di sakunya dan menarik tangan Ettan seperti menarik anak kecil karena Ettan pun menurut saja dengan ajakan Elang.
***
Baru hampir lima menit Ettan menunggu kedatangan Vandra di tempat ini namun belum ada juga tanda-tanda ia akan datang. Elang masih bersamanya dan duduk di sampingnya sambil menikmati indahnya langit siang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vandra & Ettan
Roman pour AdolescentsCERITA SUDAH LENGKAP DAN TIDAK DI PRIVATE YAA! FREE FOR READ! Ettan Orlando Janes: Ettan Orlando Janes adalah siswa laki-laki yang takut akan Tuhan, taat pada agama, sayang dengan keluarganya, dan pengamal pancasila yang baik. Kehidupannya berjalan...