Wonwoo frustrasi.
Setelah kejadian kemarin sore, Chorim belum ngomong sama sekali. Dia sibuk main-main sama June, telponan sama temennya, chattingan sama Cheonsa, baca buku—pokoknya apa aja asal nggak ngobrol sama Wonwoo.
Bener sih, emang. Orang paling ceria, paling happy, paling bahagia, kalau lagi ngambek bikin nyesek. Sumpah, Wonwoo terima diomelin, dikatain, diteriakin, dipukul juga nggak masalah, daripada didiemin kayak gini; nggak kuat.
Buat makan malam aja Chorim cuman masak chicken teriyaki, dia taroh di meja makan—abis itu balik ke kamar June. Dia enggak makan. Wonwoo udah nanyain be like:
"Sayang, kemana? Kamu nggak makan sekalian?"
yang malah dijawab sama June—nangis. Mungkin June tau ayah sama bundanya lagi berantem dan dia ikut sedih.
Wonwoo sempet mikir, ini sebenernya kenapa sih? Masalahnya nggak seribet apa; masih ribetan juga waktu mantan pacar Chorim yang lain tiba-tiba muncul di resepsi nikahan mereka padahal ga diundang dan rada bikin rusuh.
Wonwoo udah nggak ada perasaan apapun sama Rena, jadi—sebentar. Wonwoo mendadak bimbang. Dia bingung, sebenernya rada kesel nggak mau Rena ketemu Chorim dan bikin rumah tangganya geger atau ...
Dia kesel karena Rena tiba-tiba datang lagi setelah bertahun-tahun lalu minta putus tanpa alasan yang jelas? Mungkin ... Wonwoo masih ngerasa butuh penjelasan?
Beruntung lamunannya dibuyar sama pesan baru yang datang dari nomor Mingyu—adik iparnya.
Mingyu
Hayo, berantem ya sama Chorim?
7.12am Read.Wonwoo
Apa sih pagi-pagi udah sepet aja pertanyaannya.
7.12am Read.Mingyu
Chorim nelpon, minta jemput.
Katanya mau nginep di rumah sehari.
7.13am Read.Kretek.
Sebentar.
Chorim sekesel apa sih sama Wonwoo kok sampe minta pulang segala?! Ini sih bencana, bisa dicap gagal sama mertuanya nih.
Wonwoo yang dari tadi duduk-duduk di ruang makan setelah bikin teh sendiri langsung jalan ke kamar June.
Iya, semalem Chorim tidur di kamar June.
Dan, iya.
Chorim lagi masukin baju-baju June ke dalam traveling bag.
Wonwoo: Hei, mau kemana?
Wonwoo nanya gitu sambil jalan, masuk ke dalam kamar. Dia berhenti di sebelah kiri Chorim yang otomatis nengok—rada ngedangak karena Wonwoo emang lebih tinggi, kan.
Chorim: Lho, udah bangun?
Nada suara Chorim enggak kayak orang ngambek. Wonwoo bingung harus nanggapin gimana. Di satu sisi dia seneng denger suara Chorim balik nyenengin lagi, di lain sisi dia sedih gini ngeliat doi beresin baju ke dalam tas apalagi Chorim nggak jawab pertanyaannya.
Wonwoo: Udah dari lima belas menit lalu.
Wonwoo: Kamu mau kemana?Wonwoo nanya lagi.
Chorim: Pulang ke rumah Mama boleh ya?
Wonwoo: Kenapa?
Wonwoo ngangkat tangannya, ngerapihin anak rambut Chorim yang rada berantakan sambil sesekali ngeliatin matanya.
Wonwoo: Kamu masih marah sama aku karena masalah kemarin?
Chorim: Aku enggak marah sama kamu.
Chorim: Aku kan udah bilang, aku cuma bete karena kamu diemin padahal aku nggak salah apa-apa.
Chorim: Kamu yang kesel karena Rena main ke rumah kamu tapi aku yang didiemin.
Chorim: Siapa coba yang nggak bete kalo gitu?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 1.0 [✔]
FanfictionOneshot compilation, except; Mingyu - Love War Wonwoo - Lover Materials Seungcheol - Comfort Zone Joshua - KKN Zone I'm really sorry, because I think this book was written in a really bad way-no PUEBI, I mean (except for Comfort Zone and KKN Zone...