Minkyung nggak ngapa-ngapain. Dia cuma nganter bolu ketan hitam titipan mamanya buat Joshua, habis itu balik lagi ke poskonya di desa sebelah—seriusan gue baru tau ternyata dia KKN di desa sebelah. Inget? Joshua engga jawab waktu gue tanya dulu.
Dia juga engga gimana-gimana. Godain engga, sok kenal engga, sok akrab juga engga. Tapi gue bete karena dia cantik banget. Gue tiba-tiba ngerasa mirip upik abu. Gue minder—iya. Makanya, kelar makan malem, gue langsung bantuin Chungha cuci piring (piket cuci piring dia) habis itu masuk kamar lagi. Kebetulan gue emang sakit juga kan—makin ngga enak mau ngapa-ngapain.
Tapi kayaknya Joshua sadar kalo gue sengaja ngehindar.
Joshua Hong
Kamu kenapa?
Marah sama aku?
10.19pm read(Gue)
Mau istirahat, Josh.
Capek.
Biar besok bisa baikan.
10.21pm readJoshua Hong
Yakin?
10.23pm read(Gue)
Iyaaa.
10.25pm readJoshua Hong
Ya udah, sleep well.
I love you ❤️
10.25pm readDah.
Padahal gue ngga beneran pengin istirahat hehe. Gue engga bete sama dia, tapi kesel aja sama diri sendiri. Gue cuma mainan hape di kamar meanwhile anak-anak yg lain mulai pada tidur.
__________Jam setengah dua pagi dan gue belum bisa tidur. Akhirnya gue turun dari tempat tidur dan jalan ke ruang tengah—nyalain TV tapi volumenya nol dan tiduran di sofa. Mata gue ngeliatin TV, tapi engga nontonin. Cuma ngeliatin.
Ada film horor yang lagi diputer di TransTV, judulnya Stay Alive. Ini film horor banget sebenernya kalau bersuara—dan gue harusnya takut setengah mampus tapi karena fokus yang lagi nggak pada tempatnya, gue bahkan nggak tau gimana alurnya. Ha. Gue pengin merem, biar besok pagi bisa ikut ngajar di PAUD. Tapi engga bisa.
Gue coba merem, bukan tidur. Cuma merem, tapi nggak lama kemudian melek lagi karena ada yang ngusap rambut gue alus banget.
"Masih sakit?" tanya Joshua sambil jalan ke samping gue. Dia duduk di bawah, ngadep sofa—ngadep gue. "Jangan tidur di sini."
Gue batuk. Tapi ngga bangun, cuma miringin badan ke kanan, jadi gue juga natap Joshua gitu. Dia ngga keliatan kaya orang bangun tidur. Dia belum tidur?
"Ngga bisa tidur," kata gue pelan. Joshua malah senyum, habis itu ngulurin tangannya lagi, nepuk-nepuk pipi gue. "Kamu belum tidur?"
"Kepikiran," jawab dia. "Aku kira kamu marah sama aku gara-gara Minkyung dateng tadi."
"I am not," kata gue. "Cantik ya?"
"Apa?" Dia ketawa pelan. "Minkyung?"
"Iya. Cantik." Gue senyum, abis itu megangin tangan Joshua yang ada di pipi gue pake tangan kanan. "Dulu kenapa putus, Josh?"
"Kenapa ya?" Dia malah nanya balik sambil senyum ganteng. Hah. Engap juga gue disuguhi ketampanan gini tiap hari. "Ngga usah kasih tau, ah. Udah dulu juga, kok."
"Yaa udaaah."
Joshua ketawa lagi. "Ada yang lain."
"Selingkuh?!"
"Engga juga." Dia geleng, tangannya ngelus-ngelus jidat gue, berantakin poni. "Deket aja kok."
"Kamu?"
"Minkyung, lah. Sama anak HI 13. Tapi enggak pacaran. Cuma deket."
"Kamu putusin?"
"Dia yang minta. Dia bilang kalau sayangnya ke aku udah nggak sama lagi dan dia takut jadi selingkuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 1.0 [✔]
FanfictionOneshot compilation, except; Mingyu - Love War Wonwoo - Lover Materials Seungcheol - Comfort Zone Joshua - KKN Zone I'm really sorry, because I think this book was written in a really bad way-no PUEBI, I mean (except for Comfort Zone and KKN Zone...