Hari-H program kerja gue! Omg gue deg-degan setengah mampus. Jumlah peserta yang daftar lebih dari 1000 dan panitia terpaksa nolak sekitar 200 sampe 300-an orang. Gue dibantu anak-anak KKN dan pemuda desa, untungnya berhasil mengakomodir 1000 ban karet dan 1000 bendera merah putih ukuran medium—intinya, sukses!
Tbh, ini adalah program kerja super besar dan pengalaman luar biasa buat gue.
"Keren banget lo, emang gila! Liat ngga sih berapa banyak wartawan yang dateng buat ngeliput?!" Heboh Soonyoung begitu nyampe di titik finish.
Gue muter bola mata. "Itu mereka diundang, Kwon Soonyoung. Gue yang ngundang. Timbal balik, kita dapet publikasi dan mereka dapet materi berita."
Chungha sama Kyulkyung langsung ketawa ngakak.
"Ya sori, gue ngga ngerti." Soonyoung ketawa. "Gue nyusulin yang lain dulu. Nanti kalo ada apa-apa ngabarin aja."
Gue ngangguk sambil merhatiin orang segini banyak. Mereka udah nyebar ke 10 titik buat ngambil sertifikat dan makan siang. Gue, Chungha, sama Kyulkyung ada di deket stan 3 buat peserta dengan nomer pendaftaran 301 sampai 400.
"Lega banget gue. Tadi upacara pembukaannya lancar, dan di perjalanan ngga ada masalah. Makasih banyak yaa bantuannya," kata gue sambil meluk Chungha dan Kyulkyung. Habis itu mereka nyebar ke stan-stan lain bantuin panitia dari pemuda desa buat bagiin makan dan sertifikat.
Gue ngelepas helm yang buat river tubing, niatnya mau ke stan 10, bantuin mas Candra pas ada yang nepuk pundak. Gue kira Joshua.
Tapi bukan.
Menurut gue lebih ganteng masa.
"Lo ketua panitia acara ini?" Dia nanya sambil senyum ganteng.
"Iya, gue ketua panitianya. Gimana? Ada yang bisa dibantu?"
"Gue Hansol Choi, Ketua Mahameru." Dia, si Hansol Choi ini, ngulurin tangan—masih senyum.
"Oh, nice to meet you, Hansol." Gue nyambut tangan dia dan nyebutin nama. "Mahameru bukannya nama Unit Kegiatan Mahasiswa pencinta alam di kampus gue? Lo dari kampus gue juga?"
"Iya gue satu kampus sama lo, dari Fakultas Olahraga. Satu angkatan juga kok."
"Oh, really?" tanya gue. "Engga KKN?"
"Gue ambil KKN semester genap." Dia senyum. "Oh iya, sebenernya gue nyariin lo cuma mau nanyain beberapa hal seputar river tubing ini sih. Kebetulan buat perpisahan UKM nanti gue rencananya antara arung jeram atau tubing."
"Oh, boleh boleh," kata gue. Seneng banget gils. Ini namanya program kerja gue berhasil. "Tapi gue masih basah semua dan gue mesti bantuin panitia distribusiin makan siang sama sertifikat dulu karena orangnya terbatas."
"Gue free kok. Gue bisa nungguin sampe lo kelar."
"Kita ngobrol di posko gue jam empat sore?" tawar gue. "Lo bisa jalan-jalan dulu ke destinasi yang lain. Kalau yang deket sini ada Air Terjun Lepo, agak jauh dikit ada Puncak Becici sama Pinus Pengger."
"Deal."
__________Acara bener-bener kelar sekitar jam dua siang. Habis itu, kami langsung beres-beres dan evaluasi biar ngga kelupaan. Gue seneng banget pas denger sama sekali ga ada 'cuil' dari program kerja ini. Acaranya tepat waktu, tepat sasaran, dan uang dari pendaftaran peserta masih sisa lumayan banyak—bisa dipakai buat ngembangin pengelolaan river tubing ini.
Gue balik ke posko boncengan sama Kyulkyung. Belum ketemu Joshua lagi. Terakhir tadi pagi jam 5 pas berangkat ke lokasi. Habis itu nyebar karena jobdesk gue pas hari H adalah runner meanwhile doi keamanan—jagain parkir sama Seokmin, Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 1.0 [✔]
FanfikceOneshot compilation, except; Mingyu - Love War Wonwoo - Lover Materials Seungcheol - Comfort Zone Joshua - KKN Zone I'm really sorry, because I think this book was written in a really bad way-no PUEBI, I mean (except for Comfort Zone and KKN Zone...