Mood gue, anjir.
Gue sadar banget selama makan malam Joshua nggak lepas dari ngawasin gue. Papa sama Mama juga, meskipun engga nanya, gue tau mereka merhatiin gue.
Ya gimana nggak minta diperhatiin kalo motong daging aja nggak kelar-kelar saking malesnya. Minta minum udah dituangin malah ditumpahin gara-gara nggak ngeliatin posisi gelas sama tekonya. Ah, gatau gue.
"Udah kelar makannya?" tanya Joshua begitu gue jalan ke tempat cuci piring. Dia lagi minum air es di depan kulkas. "Kenapa sih? Ada masalah apa?"
"Enggak," kata gue sambil geleng dan naroh piring sama gelas kotor. "Enggak ada masalah apa-apa. PMS kali ya, gue. Aduh, ngga tau. Balik kamar dulu ya, ini tolong cuciin dong."
Gue langsung balik kanan bodo amat sama Joshua yang manggil-manggil nggak terima diminta nyuciin piring kotor gue.
Pas banget gue masuk kamar, hape gue di atas nakas nyala. Ada video call masuk dari Seungcheol. Asli, gue males sebenernya. Tapi gue ngga mau masalah ini even worse, jadi ya udah gue angkat.
Choi Seungcheol is calling...
Answer | IgnoreAnswer
"Halo, Sayang, udah makan?"
Gue otomatis senyum liat lesung pipinya, buset ya, ganteng sekali pacar gue ini.
"Udah, barusan. Kamu udah makan?"
Dia ngangguk, masih senyum. "Udah, Sayang, ini masih di tempat makan. Ada Vernon sama yang lain-lain. Aku sama Pengurus Harian BEM, barusan kelar rapat juga."
"Oh iyaaaa," kata gue sambil ngerapihin rambut. Sebuah kebiasaan, video call rasa mau selca. "Belum mau pulang? Kamu nggak capek? Udah malem."
"Iya habis ini balik, Dokyeom lagi bayar."
"Istirahat yaa, jangan capek-capek. Kalo aku ini barusan bangun jadi tidurnya agak nantian."
Dia ngangguk, senyumnya makin lebar, lesung pipinya makin dalem. Pacar gue, astagaa. "Oh iya, soal nikahan Yerin ... Vernon nggak bisa gantiin karena ternyata Humas Eksternal juga ada agenda di kampus sebelah. Gimana ya, Sayang?"
Ah, gue bete. Huhuhu. Masa gue dateng ke nikahan sendirian sih? Kalo ga dateng sekalian ya ga mungkin, Yerin temen sekelas gue waktu SMA. Duduknya selalu di depan gue, kadang gue contekin dia dan juga sebaliknya.
"Ya udah kalau nggak bisa nggak apa-apa deh. Besok aku sama Joshua aja. Semoga dia nggak ada acara."
"Maaf yaa, aku sebenernya mau banget nemenin kamu. Tapi besok ini sekalian mau nyampein undangan open house."
"Iyaa, nggakpapa."
"Jangan bete, jangan ditekuk gitu mukanya, ya? Maaf ya?"
"Iya udah nggakpapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 1.0 [✔]
FanfictionOneshot compilation, except; Mingyu - Love War Wonwoo - Lover Materials Seungcheol - Comfort Zone Joshua - KKN Zone I'm really sorry, because I think this book was written in a really bad way-no PUEBI, I mean (except for Comfort Zone and KKN Zone...