♚♚♚
Peter menyerahkan selembar kertas pada karyawan intern nya yang mengenakan kacamata bulat, sementara wanita di sebelahnya sepertinya masih berusaha mengingat wajahnya.
Benar, peter masih mengingat wanita tersebut. Wanita yang membuat orang tua nya khawatir bahkan hingga bibi nya turun dari tempat tidurnya.
"Tunggu apa lagi, angkat semua barangku dan pindahkan kemari" kata peter sambil berjalan lalu duduk di sofa ruangannya nya.
***
Wajah xena merona dan tanpa aba-aba ia mengerjakan dengan senang hati perintah dari ceo nya.
Sementara katty masih berusaha mengingat wajah pria yang sekarang menjadi ceo nya tersebut.
"Semua barang sudah kami masukkan sir" kata katty sambil menyeka sedikit keringat di pelipisnya.
Peter menatapnya dengan tatapan datar dan tatapan tersebut di balas katty dengan tatapan seolah-olah menunggu perintah.
"Susun semua barang nya dengan panduan yang tadi aku berikan pada kalian" ucap peter yang kemudian membuka salah satu aplikasi game di ponselnya.
Xena membuka kertas yang tadi sempat ia simpan di saku celananya dan membukanya berdua dengan katty.
Katty membelalakkan matanya dan menghela nafasnya besar, "apa kita akan menyusun sesuai dengan ukuran yang ia tulis di kertas ini?" Tanya katty dengan nada jengkel.
"Sepertinya seperti itu!" Kata xena lemas.
Peter mem-pause game nya dan berbalik ke arah 2 karyawan magangnya.
"Apa kalian menunggu sesuatu?" Tanya nya datar.
"Huh?"
"Cepat susun!"
Katty dan xena pun dengan sigap bergerak ke segala arah untuk menyusun barang-barang peter.
"Jarak antara komputer dan mousenya 20cm, jarak antara komputer dan tumpukan dokumen 25cm" gumam katty sambil menyusun barang peter.
"Jarak antara pemanas ruangan dan meja kerja 1m" xena meletakkan mesin pemanas ruangan dengan tertatih.
Semua sudah selesai, semua barang sudah tersusun dengan rapi sesuai dengan tata letak ukurannya.
Peter berdiri dan melihat seisi ruangannya dengan puas.
"Well done girls" katanya sambil berjalan melewati katty dan xena kemudian duduk di kursi kerjanya dengan mata yang masih tertuju pada ponselnya.
"Kalian boleh pergi, terimakasih" ucap peter sambil tersenyum kecil kearah mereka berdua.
Katty dan xena keluar dari ruangan peter lalu berjalan menuju ruangan mereka sendiri.
"Apa dia seorang maniac, mengapa harus semua barang ada ukuran tata letaknya! Menyusahkan saja!" Keluh katty sambil berjalan dengan raut wajah kesal.
"Sepanjang hari menyusun barang di ruangannya pun aku rela" ucap xena sambil menerawang lengkap dengan senyum bodohnya.
Katty menata xena dengan tatapan jengkelnya, "dia tidak setampan itu, mengapa kau begitu tergila-gila padanya!" Kata katty lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATH ✔
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) Semua berawal dari sampan yang kathrine kayuh hingga menimbulkannya tak dapat pulang ke rumah, di situ pula peter datang mengulurkan tangan dan bersedia mengantarkan Katty untuk pulang dengan selamat. Pertemuan singk...