9. Cctv

2.4K 175 2
                                        

♚♚♚

"Kau gila?" Pekik xena tepat di depan wajah katty.

"Aku serius xen!" Tekan katty pada kata seriusnya.

Xena menggidikkan bahunya, "aku tidak seberani itu!" Ucapnya.

Katty hanya menghela nafasnya pelan sambil mempertimbangkan keberanian dari sarannya.

Katty sangat membenci ketidak adilan, saat ia menemukan kasus bullying terhadap temannya maka ia akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk menolong temannya tersebut.

Joe sudah ia anggap seperti temannya, walaupun joe lebih sering diam saat mereka bertiga berkumpul bersama.

Joe adalah pria yang pintar menurut katty, gagasan -gagasan yang sering di kemukakan oleh joe selalu mengundang decak kagum bagi katty.

Bukankah setiap manusia selalu mempunyai sisi kurang di dalam dirinya?

Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.

Joe mempunyai wajah yang tampan, akan tetapi tertutupi oleh sikap introvert nya. Dengan kacamata disertai lensa yang sangat tebal serta kemeja dan suspended khas style nya, belum lagi jika kita membahas celana kolotnya.

Bahkan xena tidak sanggup menatap joe dalam 2 kali tolehan.

"Kalau begitu biar aku saja yang melakukannya!" Ucap katty yakin.

Xena menatap wajah Katty dengan tatapan yang tak bisa di gambarkan ekspresi apa itu.

"Terimakasih kath, aku akan membantu sebisaku juga, untuk sepupuku" sahut xena.

***

Jam di atas mejanya menunjukkan pukul 4 sore hari, katty bersiap hendak pulang namun aksi membereskan barangnya terhenti saat ingatan tentang joe terlintas di kepalanya.

"Aku harus menemui Mr.bailey terlebih dahulu" gumamnya sambil meletakkan kembali dokumennya dam berjalan menuju ruangan peter.

Katty menatap ke arah meja sekretaris ceo, namun wanita dengan galung rapi tersebut tak ada di tempatnya.

Katty berjalan ke arah pintu masuk ruangan peter, katty mencoba mengetuk dengan ketukan pelan namun tak ada sahutan, karena gerah menunggu akhirnya katty nekad membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.

Katty mematung melihat pemandangan yang sama sekali tak pernah terbayang ketika ia memasuki ruangan ceo nya.

Katty membuka matanya lebar karena tengah menyaksikan ceo nya sedang bercumbu dengan sekretarisnya sendiri.

Bianca, sang sekretaris terkesiap dan mendudukkan dirinya lalu membenarkan baju dan galungan rambutnya yang berantakan.

Sementara peter memandang katty dengan tatapan terganggu.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?"

Katty memandangnya dengan pandangan santai, "aku sudah mengetuknya, bahkan lebih 3 kali ketukan"

Bianca sempat berdiri canggung di antara keduanya dan tak lama setelahnya ix berjalan ke arah pintu keluar.

"Saya permisi" ucanya sambil menutup pintu ruangan peter.

KATH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang