KATH ✔

21. Jane Scoot

♕♕♕

"Kau menjatuhkan makananku"

Peter tersadar dari tatapan sendunya dan tatapannya berubah menjadi aneh.

Peter menjauhkan tubuhnya dan duduk di hadapan katty.

Mereka berdua sama-sama menatap makanan yang sudah jatuh terhambur.

"Ini semua salahmu!" Bentak kecil Katty terhadap peter.

Peter memalingkan wajahnya dari makanan tersebut ke wajah Katty, kemudian tertawa.

"Baiklah, akan ku ganti, aku akan pesan makanan sekarang, dan kita akan makan malam bersama"

Peter pun berdiri dan berjalan sambil mencoba menelfon jasa pesan antar.

Katty berdiri dan memungut kantong makanannya yang sudah tak berbentuk.

"Padahal aku sudah sangat lapar" keluhnya sambil menatap sendu makanan tersebut.

Peter merebut kantong tersebut dan dengan cepat membuangnya ke tempat sampah.

Katty masih memasang wajah jengkel nya.

"Mau apa kau kemari?" Tanya katty sambil mengikat ulang rambutnya.

Peter menatap katty dengan lekat saat katty mengikat rambutnya.

Katty yang merasa pertanyaannya diacuhkan pun mendehem.

Peter tersadar, "hanya sekedar bertamu" ucapnya cepat.

Katty menatap peter dengan tatapan datarnya.

"Biasanya kau menghabiskan malam bersama sekretarismu, apa dia sedang tidak bisa berkunjung?" Tanya katty yang kali ini sambil melipat celana panjangnya.

Peter merasa tertohok dengan pertanyaan katty.

"Kau membahas bianca?"

Katty mengerutkan keningnya, "memangnya ada berapa wanita yang pernah kau bawa ke penthousemu? Tentu saja aku membahas sekretarismu yang itu"

Tadinya peter ingin marah karena ia disinggung masalah privasinya oleh wanita didepannya ini, namun sedetik kemudian peter menyunggingkan senyum kecilnya.

"Kau cemburu?"

Pertanyaan peter tentu saja menbuat katty melongo.

"Aku? Cemburu padamu?"

Katty memutar matanya jengah, "Tuan, harusnya kau membuka cangkang otakmu, sepertinya tingkat percaya dirimu sudah melampaui batas!"

Peter lagi-lagi tertawa.

"Kau jelas cemburu kath, akui saja"

Katty tak berniat menjawabnya, ia hanya menatap Peter jengah dan mengendus jengkel sambil berdiri.

"Aku akan mandi sebentar, jangan melakukan aktifitas apapun tanpa seizinku, kau mengerti?"