KATH ✔

25. Their Feelings

♕♕♕

Seminggu sudah katty bergelut dengan bisnis bersama sang ayah. Katty mengutarakan keinginannya untuk membangun perusahaan nya sendiri, dan tentu saja Aaron menyambutnya dengan bahagia.

"Aku lebih bangga melihatmu tertatih membangun perusahaan mu sendiri daripada sukses di perusahaan orang lain" itulah perkataan Aaron yang menjadi pemicu semangat katty dalam membangun perusahaannya.

Selama seminggu berusaha menyibukkan diri, ia sering meluangkan waktu bersama 2 sahabatnya.

Xena, joe dan katty memutuskan untuk menaikkan status hubungan mereka, sekarang mereka bersahabat satu sama lain.

Joe dan xena sering datang ke apartemen bahkan mansion katty.

Katty membantu joe dan xena dalam penyelesaian game yang dulu nya pernah mereka rancang bersama.

Seperti hari ini, mereka memutuskan untuk bertemu di salah satu kafe.

"Jadi kau akan memberi nama apa pada perusahaan mu?" Tanya xena antuaias.

Katty menyesap sirup nya dan berfikir, "entah lah, aku masih memikirkan nya"

"Bagaimana dengan Starsoft?" usul joe.

"Sepertinya penggunaan kata star sangat umum, yang lain?" Sahut xena.

"Rainsoft?" Joe kembali memberi usul.

Xena dan katty saling tatap, "no!" Sahut mereka bersamaan.

Joe kembali berfikir, "bagaimana dengan Blinksoft?"

Katty memikirkannya sekilas dan matanya berbinar, "Blinksoft, aku rasa tidak buruk!"

Katty menatap xena yang juga terlihat sedang berfikir, "sepertinya cukup bagus, Blinksoft"

"Aku menyukainya joe, terimakasih"
Joe tersenyum senang karena sarannya diterima.

"Jadi kath, kapan kau akan melakukan peresmian perusahaan barumu?" Tanya xena.

"Sepertinya tidak dalam waktu dekat xen, banyak hal yang harus aku urus, aku juga harus mencari setidaknya 10 orang yang berkompeten untuk proyek pengerjaan game perdana" sahut katty dengan kunyahan kecil di mulutnya.

***

Hari ini peter tak pulang ke penthouse, ia diminta oleh ibunya untuk pulang ke mansion.

Sesampainya di mansion, peter langsung di sambut hangat oleh pelukan sang ibu.

"Mengapa kau semakin kurus?" Tanya erica khawatir.

"Aku?"

"Ya, sepertinya berat badan mu turun peth" erica mulai heboh.

Peter memeluk ibunya, "tak apa bu, aku hanya sedikit lelah dan terlalu banyak fikiran"

Erica memukul pelan tangan sang anak, "jangan bekerja terlalu berat peth, kau itu manusia bukan robot, kau juga bisa lelah bahkan sakit, kau mau jik-"

"Bu sudah lah, aku kemari bukan untuk mendengar ocehan mu kan?" Sahut peter sambil mengeratkan pelukannya pada erica.

Erica luluh dan menutup mulutnya, "aku akan sedih jika kau sakit karena kelelahan bekerja" ucap erica sambil menatap wajah sang Putra.

Peter tersenyum dan meletakkan kepalanya ke bahu erica, "bu, aku ingin bercerita"

Erica menggenggam tangan peter, "berceritalah, ibu akan mendengarkannya dengan baik"

Peter menimbang-nimbang apakah ia harus menceritakan hal ini atau tidak pada ibunya, tapi jika ia tidak bercerita mungkin ia akan gila memendamnya sendiri.