♕♕♕
Peter pulang dengan langkah lesu, ia memasuki penthouse nya dan langsung merebahkan dirinya di sofa bulu di ruangan santainya.
Peter memejamkan matanya pelan sambil mengatur pernafasannya dengan ritme stabil. Peter membuka matanya perlahan dan kegilaannya muncul kepermukaan lagi.
Peter mulai tersenyum kecil, kemudian seiring berjalannya detik waktu di jam dinding, ia pun mulai mengubah senyuman kecil tersebut dengan kekehan pelan hingga tawa yang gelak.
"Dasar bodoh, mengapa harus memberi secangkir kopi" ucapnya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Peter kembali tertawa, "catatan bodoh itu, harusnya tidak ku tulis" ucapnya lagi sambil menepuk-nepuk dahinya pelan.
"Kau gila?"
Peter terkejut bukan main saat mendengar suara wanita di dalam penthousenya.
"Bagaimana kau bisa ada disini?"
Cassie duduk tenang di ujung sofa sambil memakan snack rumput lautnya.
"Aku hanya ingin berkunjung!" Sahut cassie dengan wajah datarnya.
Peter memperhatikan dengan seksama raut wajah adiknya.
"Apa yang kau inginkan?"
Cassie menatap peter dengan tatapan menimbang sesuatu.
"Tidak ada" sahut cassie dengan cepat.
"Baiklah jika tak ada" peter berdiri dari sofanya dan berniat untuk mandi.
"Peth!" Pekik cassie memanggil sang kakak.
Peter memutar bola matanya jengah, "apa?"
"Boleh kah aku membeli mobil dengan kartu mu?" Tanya cassie dengan pelan dan hati-hati.
Peter menatap cassie dengan tatapan datar, "gunakan sesukamu!" Ucap nya kemudian berjalan santai menuju kamarnya.
Cassie terlonjak tidak menyangka, "benarkah? Benarkah aku boleh membelinya?" Teriak cassie di depan pintu kamar peter.
"Yaa!" Sahut Peter yang juga membalasnya dengan teriakan.
"Youre the best bro, i love you!" Balas cassie dengan girang.
***
Sepulang bekerja, benar adanya jika katty di jemput oleh seluruh anggota keluarganya.
Katty mengehela nafas panjang, "apa memang harus semua menjemputku?" Gerutunya sambil masuk ke dalam mobil.
Katty duduk bersama dengan emily di kurai belakang. Emily masih memandang kaca di sebelahnya tanpa menyapa atau sekedar mengeluarkan ejekan untuk kakaknya.
Katty memperhatikan emily dengan datar, "kau marah padaku?" Tanya nya sambil menekan-nekan lengan emily.
Emily tidak menggubrisnya, ia hanya menyapukan tangannya pada bekas tekanan katty pada lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATH ✔
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) (COMPLETE) Semua berawal dari sampan yang kathrine kayuh hingga menimbulkannya tak dapat pulang ke rumah, di situ pula peter datang mengulurkan tangan dan bersedia mengantarkan Katty untuk pulang dengan selamat. Pertemuan singk...