10. CYLM

3.4K 335 17
                                    

Typo bertebaran~~

Happy reading :)

•••

Umji menuruni tangga dengan merapikan kerah bajunya. Dia tergesa- gesa pasalnya hari ini dia terlambat bangun.

Tadi malam Vernon mengantarkannya pulang dengan selamat seperti yang dia katakan pada Yuju. Setelah itu dia tidak menemukan orang tuanya berada dirumah. Mungkin seperti yang dikatan Yuju orang tuanya kencan. Umji memutuskan langsung tidur, tapi dia tidak bisa tidur dan harus bangun kesiangan.

"Pagi" Umji menundukan tubuhnya disalah satu kursi diruang makan ini. Dia langsung mengambil satu roti dengan selai coklat yang sudah disiapkan Irene unutuknya. Tanpa memakannya dia mengambil satu gelas susu dan meminumnya sampai habis.

"Jangan buru- buru, minum susu itu dengan perlahan" Irene menggelengkan wajahnya melihat tingkah putrinya.

"Aku buru- buru Eomma"

"Ck santai saja," kini giliran Suho yang menyahut.

"Kemarin malam kau diantar siapa?" Irene berdiri lalu merapikan rambut Umji yang kurang rapi. Umji tersenyum. "Temanku, Vernon." jawab Umji jujur.

"Maaf, Eomma dan Appa kemarin harus ke Busan untuk pertemuan kolage secara mendadak" jawab Irene.

"Kufikir Eomma kencan dengan Appa?" sahut Umji.

"Ya, setelah pertemuan selesai, Eomma dan Appa berkencan sebentar. Menikmati Busan malam hari cukup seru"

Umji memutar bola matanya bosan. Orang tuanya jika sudah bermesraan akan lupa waktu dan merasa mereka masih remaja. Maklum, mereka dijodohkan dan langsung menikah, jadi mereka tidak merasakan rasanya pendekatan.

"Hmm, aku berangkat" Umji berjalan cepat meninggalkan ruang makan dan rumahnya. Menghampiri supirnya yang memang sudah siap sedia dimobil. Umji hendak memasuki mobil dengan tergesa- gesa, saat akan membuka pintu ada seseorang yang menarik tangannya hingga dia berbalik.

"Berangkat denganku"

"Eoh Suga?" Umji membelalakan matanya. "Tidak aku bersama supir" Umji melepaskan tangan mereka yang bertautan.

"Kau tidak kasian padaku? Aku menunggu lama dan kau tidak berangkat denganku?" balas Suga.

Ini aneh! Dia berkata banyak kata, meskipun wajahnya tetap datar. Umji mengerutkan alis.

"Paman Han, aku berangkat dengan dia!" Umji tersenyum kearah paman Han yang dibalas senyum juga. Umji hendak menaiki motor Suga, dan Umji baru menyadari jika Suga membawa motor. Umji menggaruk rambutnya bingung, dia memakai rok dan motor Suga lumayan tinggi.

Suga melepaskan blazer sehingga tersisa kemeja putih ditubuhnya, Lalu blazer itu dipasangkan dipinggang Umji dan mengikat lengan blazer itu didepan perut Umji. Umji terdiam dan hanya memperhatikan gerak- gerik Suga.

"Naik!" Umji menuruti apa yang dikatakan Suga. Ia menaiki motor besar Suga dengan sedikit kesusahan, namun dia masih bisa menaikinya dan akhirnya mereka berangkat bersama.

Diperjalanan mereka hanya diam saja. Hanya keramaian jalan yang terdengar ditelinga mereka. Sampai disekolah gerbang sudah tertutup, Umji turun dari motor dan diikuti Suga. "Gerbang sudah ditutup, bagaimana?" Umji menatap gerbang didepannya.

"Pak Lee, buka gerbangnya!" Suga berteriak kesal. Seorang satpam membukakan gerbang dan menunduk hormat ke Suga dan Umji. Suga melemparkan kunci motornya ke pak Lee, "bawa motor itu masuk!" Suga berjalan meninggalkan Umji dan pak satpam.

Umji tersenyum sopan dan berlari mengikuti Suga. Saat Suga memasuki kelasnya Umji berhenti sebentar dan menyadari bahwa kelasnya masih lurus. Umji melanjutkan jalannya dan memasuki kelasnya sendiri.

Can You Love Me?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang