Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
"Yoongi?"
Suga mematung dengan mata yang terbelalak kaget menatap seseorang yang berdiri di depannya. Suga merasa aliran keringat dingin mulai membasahi pelipisnya. Suga meneguk ludahnya gugup. Hanya satu orang yang memanggilnya 'Yoongi' selain keluarganya. Dan itu wanita yang sedang berdiri di hadapannya.
"Benar?" wanita itu tersenyum menatap pria yang memang benar seseorang yang dikenalnya ini.
"Kau sudah banyak berubah ya?" wanita itu memeluk Suga, seketika tubuh pria berambut biru itu menegang. Dia hanya diam saja tidak berniat membalas pelukan gadis itu.
"We- wendy" ucap Suga dengan terbata- bata. Ia berusaha melepas pelukan gadis berambut hitam pekat itu dengan persaan gugup luar biasa.
Suga merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Tidak! Tidak mungkin ini rasa yang sempat hilang akhir- akhir ini kembali. Tidak mungkin Suga masih menyukai wanita di depannya ini.
Suga sudah bertekad hanya akan menyerahkan perasaannya kepada gadis mungil yang tengah menunggunya di ujung ruangan sana. Suga sudah bertekad menghilangkan semua kenangan masa lalunya dan menjalani hidup baru bersama gadisnya saat ini.
Tapi bagaimana mungkin ia merasa debaran lagi ketika gadis cantik di depannya ini memeluknya. Bagaimana mungkin. Apakah perasaan yang sudah hilang itu kembali hanya karena sebuah pelukan?
"Kau kemari dengan siapa? Rumahmu lumayan jauh kan dari tempat ini?" tanya Wendy dengan gurat wajah bingungnya.
Suga menggigit bibirnya, lalu menolehkan kepala menatap Umji yang duduk di pojok ruangan, yang sama menatapnya juga. Pandangan mereka bertemu dan bisa Suga lihat Umji tengah kebingungan melihatnya berbicara dengan siapa.
Wendy juga melemparkan pandangannya ke sosok Umji. "Ahh kau bersama temanmu ya? Aku boleh bergabung?" tanya Wendy.
Suga menghela nafasnya. Ia tidak mungkin menolak karena ia tau sikap Wendy yang keras kepala itu. Menolakpun Wendy akan tetap kukuh ingin duduk bersamanya.
Suga lebih dahulu berjalan lalu diikuti Wendy yang mengekor di belakang. Suga langsung terduduk di depan Umji sedangkan Wendy langsung mengambil duduk di sebelah Suga.
"Si- siapa?" suara Umji keluar dengan susah payah. Matanya mengawasi gadis yang sedang duduk di depannya ini. Pakaian dan tas yang gadis ini gunakan sangat mewah. Umji menerka- nerka. Tidak mungkin Son Wendy kan?
"Aku pacar Min Yoongi, Son Wendy" ucap Wendy, dengan santainya ia memeluk lengan Suga yang berada di Sampingnya.
Suga berusaha melepas pelukan itu. "pacar? Kita sudah berakhir Son Wondy!" ucap Suga dengan tegas.
"What? Tidak, kita tidak pernah berakhir Yoongi!" balas Wendy tak kalah tegas.
"Sejak kau meninggalkanku ke Kanada, semua hubungan kita telah berakhir."
"Tapi a- aku kesana karena kakakku menyuruhku pindah kesana Yoongi. Aku tidak bisa berbuat banyak karena hanya Kakakku yang mau membiayai hidup dan sekolahku" jelas Wendy dengan susah payah.
Suga terkekeh, "kau membual? Aku sudah tau semua Son Wendy!"
"Ti- tidak! Apa yang kukatakan sekarang ini adalah hal yang benar. Aku tidak pernah berbohong kepadamu Yoongi!"
"Benarkah?" Suga mengangkat alisnya. "Kau sering meminta banyak uang kepadaku agar ibumu yang sakit bisa sembuh, padahal Ibumu sudah tiada kan? Kau sering berselingkuh di belakangku. Lalu banyak kebohongan yang kau bicarakan kepadaku!" Suga menghela nafasnya, "mungkin ungkapan cintamu kepadaku itu hanya kebohongan! Bullshit!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfic[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...