Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
Umji memasuki rumahnya dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Sampai diruang tamu ia terkejut saat melihat keluarga Min sudah duduk dan mengobrol bersama Appa dan Eommanya.
Irene yang pertama menyadari kedatangan putrinya. Ia langsung menarik Umji dan mendudukannya disofa tepat sebelah Min Yoongi. Sekali lagi, sebelahnya saat ini Min Yoongi!
"Umji, kau dari mana?" tanya Dara dengan senyuman manis dibibirnya.
"Aku tadi sedang keluar bersama temanku Eomma, hehe" balas Umji dengan senyum canggung.
Suga menatapnya sebentar lalu mengalihkan pandangannya kearah lain. Umji yang ditatap Suga pun hanya terdiam.
"Bagaimana kemajuan hubungan kalian?"
Umji dan Suga berpandangan sebentar, Umji meringis dan Suga hanya diam saja. "Hmm, bagaimana ya?" Umji juga bingung apa yang ia ucapkan. Sebenarnya sih banyak kemajuan hubungan mereka. Tapi untuk mengatakan itu semua Umji cukup malu.
"Sudahlah Eomma, jangan berbelit- belit, katakan" ucap Suga dengan datar.
Dara tersenyum lalu mengatupkan kedua tangannya, "kalian aku bertunangan minggu depan!"
Umji mengerjap lalu menatap Suga dengan pandangan bertanya. Suga mengangguk, "minggu depan? Apa tidak terlalu cepat?"
Umji fikir ini semua terlalu mendadak. Maksudnya, segala persiapan apa sudah dilakukan? Umji sih mau saja bertunangan dengan Suga secepat itu, agar Suga cepat terikat dengannya.
"Tidak, semua persiapan sudah dilaksanakan, cincin pun kalian sudah cari kan" ucap Mino dengan senyum dibibirnya.
•••
"Minggu depan?!" Eunha melotot kaget dengan ekspresi wajah yang sangat dibuat- buat. Mereka berenam mulai menatap Eunha dengan malas.
"Cih" Sinb melipat tangan didepan dada lalu mulai menatap Umji dengan binar, "oh oke, aku akan mulai mencari gaun."
"Baiklah, ayo kekantin. Kalian tau kita akan butuh tenaga untuk ulangan matematika nanti" cetus Yerin. Tanpa buang waktu mereka berenam langsung meninggalkan kelas menuju kantin.
Koridor cukup ramai, benar saja sekarang adalah waktu istirahat dan para murid pastinya berbondong- bondong memasuki kantin. Disepanjang koridor pun mereka mendapat sapaan dari adik kelas atau teman seangkatan.
Mereka bukan sebuah squad yang berisi gadis kaya dan sombong. Mereka adalah Gfriend. Sebuah squad dengan kepintaran, kecantikan, kekayaan, dan kebaikan hati yang mereka miliki. Mereka tidak akan sungkan membalas sapaan orang lain.
"Kenapa mading ramai sekali?" tanya Yuju dengan menunjuk tempat mading yang sangat ramai. Biasanya mading akan ramai karena ada pemberitahuan juara satu pararel atau diadakannya sebuah event.
Mereka memutuskan melihat dan ikut berdusel- duselan demi melihat berita apa yang ditempel dimading. Baru saja mereka sampai, gerombolan itu langsung terdiam dan seolah memberi jalan kepada mereka berenam.
"Siapa yang menempel ini?" tanya Sowon dengan suara yang keras. Koridor yang saat itu sudah hening karena kedatangan 'enam' gadis penguasa itu jadi menggema karena suara Sowon.
"Sowon Sunbae, apakah mereka akan bertunangan minggu depan?" tanya salah satu siswa berambut cepol. Sowon memincing menatap selembaran yang tertempel di mading itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfic[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...