Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
Umji menatap sekeliling lapangan dengan senyum mengembang di bibirnya. Ia mengadah, melihat padatnya aktifitas para murid membenahi lapangan. Pasalnya, lusa adalah pesta kelulusan dan tempat utama penyelenggaraannya berada di lapangan.
Umji menolehkan kepalanya menatap Suga yang tengah berdiri dalam diam. Ia mengerutkan alisnya menyadari pria yang berada di sebelahnya itu tengah melamun. Apa yang terjadi dengan pria itu, sebelumnya Umji tidak pernah melihat pria itu melamun.
"Suga?"
"Hei? Iya?" kaget Suga karena panggilan Umji. Umji menggeleng samar, "kau melamun?"
Suga terdiam bertanya kepada dirinya sendiri. Apa baru saja ia melamun? Ia hanya sedang berfikir sesuatu dan hal yang ia fikirkan adalah Wendy. Gadis itu, setelah beberapa hari yang lalu bersikap memalukan, dia sudah tidak pernah menunjukkan batang hidungnya di depan Suga. Entah apa yang saat ini gadis itu rencanakan Suga tidak mau tau dan tak peduli. Mungkin dia malu karena sudah menunjukkan bentuk 'aslinya' dan mendapatkan penolakan mentah- mentah darinya.
Entahlah apa yang terjadi. Suga hanya ingin gadis itu tidak mengganggu hidupnya lagi. Semoga dia sudah benar- benar pergi dari hidup Suga.
"Eum sedikit memikirkan suatu hal" jawab Suga tersenyum, "saat pesta kelulusan nanti aku akan tampil dengan RM dan Jhope. Kau harus melihatnya oke?!"
"Tentu. Aku sudah tidak sabar menunggu besok lusa dan aku akan menontonmu."
Suga mengacungkan kelingkingnya, "janji?"
Umji tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Suga. Gadis dengan kuncir kuda itu mengangguk ceria, "janji! Aku akan melihatmu tenang saja. Lagi pula aku ke Jerman minggu depan dan waktu seminggu itu lumayan"
"Ya siapa tahu?!" ujar Suga dengan mengangkat bahunya.
"Yo! Ayo latihan!" RM tiba- tiba datang bersama Jhope lalu menepuk bahu Suga. Suga merengut kesal menyingkirkan tangan RM dari pundaknya.
"Maaf mengganggu, tapi latihan ini sangat penting. Ingat, kau belum hafal verse ke tiga!" sahut Jhope.
Suga memandang mereka sinis karena mengganggu waktunya bersama Umji. Meskipun begitu ia masih mengangguk menerima ajakan mereka karena tanggung jawab. Menampilkan lagu hip- hop dengan lirik Rap adalah kegemarannya. Dan ia tidak membuang kesempatan untuk menampilkan kegemarannya di pesta kelulusan nanti bersama RM dan Jhope.
Suga berpamitan ke Umji untuk pergi ke kelasnya untuk latihan dan menyuruh Umji pulang lebih dulu. Ia berjalan beriringan bersama temannya. Baru beberapa langkah, Suga berbalik lalu menatap Umji.
"Nanti jam tujuh, di Bam" ujar Suga, "aku akan menjemputmu nanti!" lanjutnya.
"Baik, tapi jangan jemput aku, aku akan berangkat sendiri"
Suga mengangguk dengan menunjukkan jempolnya.
Umji tersenyum menatap punggung Suga yang mulai menghilang ke belokan koridor kelas 12. Umji menyingkirkan anak rambut yang menutupi dahinya kebelakang telinga dengan sedikit memijat pelipisnya. Dia mundur beberapa langkah lalu terduduk di sebuah bangku pinggir lapangan. Tangannya mengambil botol air yang tersimpan di dalam tas miliknya dengan gemetar. Ia meminum air itu dengan pelan, setelahnya ia mundukkan kepalanya karena pening itu sedikit demi sedikit menghilang.
Umji mengambil tisu di saku seragamnya saat merasa hidungnya mengeluarkan sesuatu. Ia menyumpal hidungnya dengan tisu itu lalu mendongakkan kepala keatas agar darah yang keluar dari hidungnya berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfiction[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...