Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
Suga mengetuk- ngetukkan jarinya ke meja dengan wajah mengerut sedikit kesal. Ia kembali menatap arloji berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu meminum kopi miliknya. Hal itu terus terjadi berulang kali karena ia yang hampir lumutan menunggu Umji. Bahkan ini sudah gelas ketiganya!
Dimana gadis itu? Ini sudah hampir jam 8 dan Umji masih belum menampakkan batang hidungnya. Suga tau Umji orang yang sedikit tidak tepat waktu jika bertemu. Tapi tidak pernah separah ini!
Disisi lain Siga sibuk memikirkan dimana tunangannya tersebut. Disisi lainnyapun Suga merasakan kelegaan yang luar biasa.
Flashback
Suga meminum kopi yang tadi sempat ia pesan. Ia menatap arloji miliknya lalu tersenyum sendiri. Ia tidak pernah datang lebih awal jika memiliki janji dengan seseorang. Dan lihat sekarang, bahkan ia sudah terduduk rapi di meja cafe ini padahal waktu janjian mereka berdua masih kurang setengah jam.
Memang cinta itu dapat merubah semua yang berada di diri kalian. Suga pun merasakan itu semua, ia bukan seperti dirinya yang asli, tapi ia menjadi sosok yang lebih baik.
"Yoongi?"
Suga mendongak menatap Wendy yang tengah berdiri di depannya. Gadis itu tampak kaget dengan pertemuannya dan Suga. Berarti hal itu murni ketidak sengajaan. Tapi seorang Min Yoongi sekarang menatap gadis itu nyalang. Lewat tatapannya Suga menuduh Wendy kembali menguntitnya.
"Aku tidak menguntitmu, aku benar- benar tidak tau kau ada disini" ujar gadis itu dengan kepala menunduk. Ia jelas tau apa arti tatapan yang Suga berikan kepadanya. "Aku tidak sengaja melihatmu duduk di sini" lanjutnya.
Suga tidak berminat membalas ucapan Wendy dan malah membuang mukanya ke arah lain. Wendy menghembuskan nafasnya ketika Suga mnganggapnya transparan.
"Maaf"
Suga menatap Wendy dengan menaikkan alisnya. Ugh, apa ada yang salah dengan gadis itu? Apa yang baru saja Wendy makan? Bagaimana dia bisa meminta maaf kepada seseorang?
"Aku minta maaf Min Yoongi, atas semua kesalahanku. Setelah 'kejadian' kemarin, aku sadar kau sudah tidak mau bersamaku lagi. Aku sudah tidak ada harapan bersamamu. Aku minta maaf sudah berbuat lancang kepadamu" Wendy yang tadinya menundukkan kepalanya kini mulai mendongak, "empat jam lagi aku akan kembali ke Toronto, titipkan permohonan maaf ku kepada Umji. Aku sering membuatnya tak nyaman dengan kedatanganku, dan aku sering membentaknya juga" ujarnya dengan senyuman.
"Kau pulang kesana?"
"Heum. satu- satunya alasan aku kembali ke Seoul hanya karena dirimu dan lihat, kau tidak menerima ku disini. Aku harus kembali karena aku tidak punya tempat sandaran disini" ucapnya masih dengan senyuman yang manis. Suga tidak melihat adanya kebohongan di mata Wendy. Dia melihat ketulusan yang gadis itu pancarkan sekarang.
Gadis itu benar, dia memang tidak punya siapapun di sini. Orang tuanya sudah meninggal dan tidak ada satupun kerabat yang mau menerimanya disini. Lebih baik ia berada di Toronto, karena masih ada Kakaknya yang menampungnya disana.
"Kalian berdua sangat serasi. Aku menyesal sempat ingin menghancurkan hubungan kalian. Semoga kalian langgeng sampai maut memisahkan kalian"
Suga berdiri dari duduknya lalu menatap Wendy dengan senyumannya. Ia merasa lega karena gadis itu sudah mau melepaskannya. Tidak ada lagi penghalang dihubungannya dengan Umji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfiction[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...