Typo bertebaran~
Happy reading :)
•••
Umji memasuki mobil merah Eunha, tampak sedih terlihat dari ekspresinya. Eunha pun menyadari perasaan Umji, ia kesal setengah mati pada pria bernama Min Yoongi itu. Bagaimana bisa ia menolak gadis secantik Umji. Apa dia tidak waras?
Eunha mengahadap Umji yang duduk disebelahnya, ia mengelus bahu Umji. "Tenang, kau akan bisa menaklukan hati bekunya, aku akan membantu!"
Umji mengangguk lalu tersenyum "trimakasih Eonni"
Eunha mulai menjalankan kemudinya untuk mengantar Umji kerumahnya.
•••
Suga menaruh ransel hitamnya sembarangan dilantai. Ia membaringkan tubuhnya ditempat tidur, mendongak menatap atap kamar yang bewarna abu- abu, dan tentu saja dengan seragam yang masih terpasang ditubuhnya.Ia menghembuskan nafas, lalu bangun dan berjalan menuju balkon kamarnya sambil membawa sebuah kotak musik bewarna merah. Ia terduduk menatap awan yang cerah cukup indah untuk dipandang.
Menekan sebuah tombol kecil disamping kotak musik, penutupnya tiba- tiba terbuka dan muncullah boneka gadis kecil yang bermain biola, terus berputar bersama nada yang indah dan menyejukkan. Suga tersenyum menatap kotak musik itu.
Lagu berhenti, boneka gadis kecil itu juga berhenti berputar. Rasa ngilu tiba- tiba datang dihati Suga ketika wajah cantik seseorang terbayang dipikirannya. Ia kembali menghembuskan nafas
"Yoongi, apa ini?" gadis didepan Suga itu mengeriyit bingung menatap kotak didepannya yang dibungkus kertas koran.
"Kado, kau ulang tahun kan sekarang?" balas Suga tersenyum
"Kenapa bungkusnya koran? Kenapa tidak kertas kado?"
"Ehhmm aku malas mencari kertas kado"
"Seperti biasa kau tidak romantis" gadis didepannya menatap Suga datar. Suga tersenyum lalu mengacak- ngacak poni gadisnya.
"Buka dulu Wendy, kau akan suka dengan hadiah ku" Wendy menuruti apa yang diucapkan Suga, ia membuka kotak itu dan seketika matanya berbinar menatap isi kotak itu.
"Kotak musik?, woahh aku senang" dengan tidak sabar Wendy menyalakan kotak musik bewarna merah itu dan muncullah gadis kecil yang sedang bermain biola. Wendy tertawa senang hingga terlihat gigi putih dan berjajar rapi miliknya.
"Terimakasih Yoongi" Wendy memeluk Suga dengan senang.
"Bagaimana, bagus tidak?"
"Bagus, aku senang sekali, melihat boneka ini aku jadi ingin belajar bermain biola, ajari aku ya?" Wendy melepaskan pelukannya dan menatap Suga penuh harap
"Tidak"
"Yak Min Yoongi!, aku minta ajari siapa lagi kalau bukan kau? Untuk apa aku memiliki pacar yang pintar bermain alat musik jika tidak ingin mengajariku. Lagi pula aku tidak punya uang untuk les biola" cerocos Wendy
"Baiklah" jawab Suga, pada akhirnya ia tidak akan bisa menolak permintaan kekasih yang sangat ia cintai itu
Lamunan Suga buyar bersama pudarnya ingatan yang seolah- olah terputar didepannya. Wajahnya menyiratkan rasa sakit yang besar, sungguh rasanya ia ingin menangis sekuat- kuatnya dan memaki orangtuanya yang telah memisakannya dengan Song Wendy. Orangtua yang tega mengirim perempuan yang Suga sayangi ketempat asing jauh dari jangkauannya, hanya karena berbeda kasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fiksi Penggemar[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...