Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
"Aku tidak tau selama ini Eunha sudah tidak punya Ibu" Jungkook menyelutuk, membuat Umji menjatuhkan pensilnya lalu melihat Jungkook dengan mata berkedip.
"Ibunya meninggal karena melahirkannya" jawab Umji kembali menatap buku paket tebal yang terbuka di depannya. Kembali mengoreksi jawaban milik Jungkook.
"Dia terlihat seperti gadis yang kuat" ucap Jungkook menatap Umji dengan intens, "maksudku, banyak gadis yang kesusahan tumbuh tanpa sosok ibu disampingnya"
Umji menghela nafasnya lalu meminum coklat panas yang sekarang sudah menjadi dingin miliknya. Ia berfikir sejenak, benar juga, Eunha adalah gadis yang tampak kuat diluarnya. Tapi didalam diri seseorang yang kuat tidak ada yang tau kan bagaimana yang sebenarnya.
"Dia pernah depresi, menganggap bahwa dia pembunuh Ibunya"
"Benarkah?"
"Benar, saat kami masih kecil. Mungkin saat itu dia juga benar- benar merasa sedih dan iri karena tidak memiliki Ibu." Umji menggigit bibir bawahnya, "aiss, jangan bahas ini! Kau bisa membuatku sedih"
Jungkook tersenyum menatap Umji, lalu mengeluarkan ponsel yang ia simpan disaku celananya. Karena Umji memiliki aturan jika sedang belajar, tidak ada yang boleh membuka ponsel agar bisa berkonsentrasi.
Jungkook mulai bermain game, membuat Umji merenggut kesal. Umji menutup buku paket milik dengan kesal lalu melemparkannya ke wajah Jungkook. Tidak sampai kena kok, hanya kena tangannya saja.
"Ahh Umji, jangan mengacau!"
"Kau ini, ingat sebentar lagi kita ujian kelulusan! Kau—"
"Hyung!" Umji mengatupkan bibirnya dengan membalikkan badannya kebelakang. Menatap seorang pria berjalan kearahnya dengan ogah- ogahan.
"Ha?" Suga dengan santainya duduk di sebelah Jungkook, menggeser tempat duduk Jungkook secara paksa. Membuat jungkook merenggut kesal.
"Kalian sedang apa?" tanya Suga dengan nada datar. Ia menatap banyak buku dan makanan yang berserakan dimeja depannya.
"Numpang mandi" jawab Jungkook dengan nada yang tak kalah datar. "Kau ini bodoh, tolol, atau stupid ha?! Kau tak lihat ada banyak buku didepan mu? Kita sedang belajar pintar!"
Suga menatap Jungkook dengan sinis. Perkataan Jungkook sangat tidak sopan dan frontal, membuat siapapun yang mendengarnya pasti ingin memukulnya.
Mengambil salah satu buku yang ada didepannya. Suga menatap buku itu dengan alis mengatup, ia membalikan buku itu berkali- kali.
"Kau yang bodoh! Pelajaran seperti ini saja tidak bisa!" Suga melemparkan buku itu tepat di wajah Jungkook, membuat pria itu langsung reflek menangkapnya.
"Iya, aku tau semua keluarga Min sangat Jenius!"
"Well, Ibumu sangat pintar, Ayahmu, oh ya, adikmu Somi juga sangat pintar. Dan kau?" tanya Suga dengan nada remeh, "atau jangan- jangan kau bukan anak—"
"Hyung!" potong Jungkook dengan kesal.
"Sudah- sudah" lerai Umji. Jika diteruskan keduanya akan terus beradu mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfiction[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...