[Belum Direvisi!]
Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...
Suga memberhentikan mobilnya di sebuah pusat pembelanjaan terbesar di Seoul. Banyak orang yang berlalu lalang, benar saja, sekarang hari minggu, dimana tempat tempat seperti ini yang paling banyak dikunjungi.
"Turun!" Umji menatap Suga. Tanpa banyak bicara gadis itu keluar dari mobil Suga.
Mereka mulai berjalan memasuki mall yang ramai. Tentunya dengan jalan yang tidak beriringan, Suga didepan sedangkan Umji yang hanya mengekor dibelakang.
Umji sedikit mencibir dalam hati, apa ini yang dinamakan kencan? Berjalan saja berjauhan dan tidak berbicara. Umji sering melihat didrama, sipria akan bertanya 'apa kau mau ice cream?' atau 'mau belanja tidak?' ya seperti itu kira- kira. Tapi lihat Min Yoongi yang berjalan dengan santainya didepannya. Seolah dia datang ke mall ini hanya seorang diri.
"Hei lamban, jalan disampingku!" pria yang memakai kaos lengan panjang itu berbicara dengan nada yang ketus. Umji hanya menurut dan mencoba menyamai jalan Suga yang cepat itu.
Mereka akhirnya berjalan seiringan. Umji dengan susahnya menyamai langkah Suga. Akhirnya mereka bisa terlihat seperti pasangan kekasih meskipun tanpa gandengan tangan.
Suga mengajak Umji kesalah satu tokoh perhiasan yang berada di mall ini. Mereka berdua memasuki toko itu dan langsung disambut pelayan.
"Dengan siapa?" tanya pelayan itu dengan ramah.
"Min Yoongi"
"Ahh, putra dari nyonya Min Dara? Beliau sudah membuat janji bahwa putranya serta calon tunangannya akan mencari cincin, kami sudah mempersiapkan beberapa model, mari!" pelayan itu menyuruh mereka memasuki toko lebih dalam.
Sampai disebuah ruangan mereka bertemu dengan banyak pelayan yang masing- masing memegang satu model cincin. Mereka mulai memilih.
"Semua cincin ini adalah model terbaru, diambil dari emas dan berlian dengan kadar paling tinggi" pelayan tadi kembali menjelaskan.
Umji dan Suga melihat cincin dengan model berlian besar di tengahnya, tampak sangat berkelas. "Apa ada yang lebih sederhana, seperti polos tanpa berlian?" tanya Umji dengan hati- hati.
Pelayan tadi tersenyum "tentunya ada Nona, sebelah sini!" Mereka bergeser dan melihat pelayan yang memegang sepasang cincin polos tanpa berlian, sangat simpel namun elegan. "Cincin ini bisa diukir nama inisial anda berdua didalamnya"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa tidak cincin yang tadi? Ini terlalu polos" komentar Suga
"Kita hanya bertunangan saja, bukan menikah. Dan lagi pula kita masih sekolah, sangat norak sekali memakai cincin yang seperti itu" jawab Umji.
Pelayan itu terkekeh melihat perdebatan Umji dan Suga "yang dikatakan Nona Kim itu benar, cincin model seperti ini sangat pas dipakai oleh remaja dan tidak mudah rusak"
