Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
Suga mengacak- ngacak rambutnya kesal. Sedari tadi, dia terus menunggu kedatangan Umji dengan patnernya, Vernon. Oke, sekarang ia akan mengakui semua, bahwa ia menunggu atau mungkin mengkhawatirkan Umji.
Suga menatap sekitarnya, mungkin saja Umji sudah keluar hutan namun ia tidak menyadarinya. Setelah memutar matanya, ia tidak menemukan gadis itu.
"Dimana dia" lirih Suga
Eunha menatap Suga sama khawatirnya. Umji masih belum kembali, Eunha bahkan sudah berkeliling mencari Umji.
"Min, bagaimana ini? Umji tidak terlihat dimanapun" Eunha masih bergerak gelisah, dia menggigit jari jempolnya, menandakan Jung Eunha sedang resah!
"Nomer 44!" pak Kim mulai berteriak, karena Eunha dan Suga tidak bergeming dari tempatnya.
Eunha dan Suga berjalan dengan pelan, masih berharap mungkin Umji tiba- tiba muncul. Sampai di depan pos 1, muncullah ide tiba- tiba dari otak cantik Jung Eunha.
"Pak Kim, boleh aku bertanya?" tanya Eunha dengan suara imut khas miliknya.
"Katakan cepat, agar kalian segera pergi" pak Kim memutar bola matanya dengan wajah yang nenyeramkan.
"Eumm" Eunha membasahi bibirnya, "apa nomer 37 sudah kembali?"
Pak Kim menatap Eunha, lalu pandangannya beralih pada kertas yang ada di depannya, "sudah, semua peserta sebelum kalian sudah kembali, memangnya ada apa?"
Eunha dan Suga meringis bersamaan dengan ragu. Keduanya pun kompak menggaruk tengkuknya. "Tidak pak" jawab Suga dengan canggung.
"Hmm baiklah. Kalian sudah siapkan?"
Eunha dan Suga berpandangan, akhirnya mereka mengangguk dengan pasrah.
"Kalian lucu! Yang satu penuh ekspresi dan yang satu hanya datar saja!. Yasudah, kirim pesan ini ke pos terakhir...."
•••
"Mau kutunjukkan sesuatu?"
Umji menoleh menatap Vernon dengan ingin tahunya. Vernon tersenyum lalu mengacak-ngacak rambut Umji gemas. Umji mengerucutkan bibirnya lalu menata kembali rambutnya.
"Lihat disana!" Vernon menunjuk arah langit dengan bahagia. Umji ikut melihat langit. "Apa yang kau lihat?" tanya Vernon.
Umji menatap wajah Vernon, "hanya bintang dan bulan" jawab Umji jujur serta polos.
"Disana ada Cygnus!" Vernon masih menunjuk langit, "Cygnus, apa itu?" sahut Umji.
"Rasi bintang" jawab Vernon.
Umji mengerjapkan matanya, diantara beribu bintang yang ada di depan mereka, Verno bisa mengenali sebuah rasi. Sekarang rasa takjub Umji ke Vernon semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fiksi Penggemar[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...