44. CYLM

2.5K 270 19
                                    

Typo bertebaran~~

Happy reading :)

•••

Suga melepas masker hitam miliknya dan berjalan dengan lesu menuju kamarnya. Tidak peduli dengan gladi bersih atau semacamnya yang ia tinggalkan tadi. Yang ia butuhkan saat ini adalah ketenangan tanpa ada seorang pengganggu.

Di lantai bawah, Dara menatap putra bungsunya dengan senyum sedih. Dia sendiri tidak menyangka Umji akan seperti ini dan akan meninggalkan putranya. Tapi bagaimana lagi, ini semua sudah terlanjur. Perjodohan ini, putranya yang sudah benar- benar menyukai Kim Umji.

Meskipun begitu, Dara tetap khawatir terhadap Suga. Putranya untuk kedua kalinya ditinggalkan oleh seseorang yang sangat ia sayangi. Tepat saat kelulusan. Kenapa takdir seolah mempermainkan hati putranya.

Dara menatap ponselnya yang menunjukkan sebuah nomer. Itu nomer Irene dan beberapa jam sebelum Irene berangkat wanita itu mengiriminya nomer barunya. Irene berkata, ia bisa menanyakan kabar mereka lewat nomer ini, dan hanya nomer ini yang akan aktif selain nomer suaminya. Itu berarti  Suga tidak berkomunikasi dengan Umji selama mereka berpisah.

Akhirnya Dara berinisiatif membuatku Suga minuman agar anaknya sedikit tenang. Setelah membuat coklat panas buatannya sendiri, Dara melangkah menuju lantai dua, dimana kamar putranya berada. Dara mengetuk pelan pintu berwarna hitam itu, tidak ada sautan, tapi Dara tau pintu itu tidak terkunci.

"Yoongi?" panggil Dara. Akhirnya wanita itu memilih membuka kamar Suga lalu memasukinya dan menemukan Suga yang tengah berbaring di ranjang dengan selimut yang membungkus tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Pria itu meringkuk memeluk dirinya sendiri.

"Yoongi, Eomma membuatkanmu coklat panas. Coklat dapat membuat mood mu naik" Dara menyentuh bahu Suga, pria itu langsung bergerak dan membuka selimutnya.

"Eomma..." lirih Suga.

"Sstt, Eomna sudah tau semua. Jangan bercerita bila itu membuatmu semakin sakit" Dara tersenyum manis, "minum ini!"

Suga mengambil segela coklat yang masih panas itu lalu menyesapnya sedikit demi sedikit. Perasaannya sedikit membaik karena adanya Ibunya yang menemaninya saat ini.

"Eomma akan selalu membantumu berkomunikasi dengan Umji, tenang saja" hibur Dara.

"Kenapa nasibku malang sekali. setiap aku mencintai seseorang dengan sepenuh hati, mengapa mereka meninggalkanku Eomma? Apa itu hukuman karena aku selalu memperlakukan Eomma dengan tidak baik?"

"Tidak!" bantah Dara, "jangan seperti itu Yoongi. Itu sudah suratan takdir dan tidak akan bisa di bantah. Nikmati sesuai alurnya. Umji tidak akan kemana- mana, dia tetap milikmu."

Suga memejamkan matanya dengan menggenggam cangkir putih berisi coklat itu. Menghela nafas berat, Suga membuka matanya dengan tersenyum menatap Ibunya. Senyum yang sangat jarang Dara lihat.

•••

Umji mengelilingi sebuah apertemen yang akan dia dan Ibunya tinggali untuk beberapa tahun kedepan. Apartemen minimalis namun cukup nyaman untuk ditinggali. Sebelumnya Umji juga sudah melihat kamarnya dan sedikit menata barang- barangnya. Meskipun kamar barunya tidak seluas kamarnya yang ada di rumah, tapi setidaknya kamar itu lumayan nyaman.

Setelah lelah berkeliling, Umji akhirnya duduk di sebuah sofa yang berada di ruang tamu. ia meluruskan kakinya dengan sedikit memijat pada bagian tumitnya. Meskipun ia sudah pulih dan tampak sehat, tetapi kesehatannya belum benar- benar pulih. Maka dari itu, berkeliling apartemen ini sudah menghabiskan seluruh tenaganya.

Can You Love Me?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang