Typo bertebaran~~
Happy reading :)
•••
Umji mengapit tangan pria yang tingginya beberapa centi darinya itu. Gadis itu tak berhenti mengulas senyum cerahnya dengan perhatian tertuju pada seluruh bagian yang ada di bandara Seoul ini.
"Nuna, aku rasa Seoul bayak berubah, apa kau juga merasakannya?" tanya pria Yang ada di sebelahnya. Umji tersenyum gemas dengan tangan yang mengacak- ngacak rambut pria itu. Pria itu langsung cemberut karena rambut yang sudah ia tata rapi harus berantakan karena ulah Umji.
"Yak jangan mengacak- ngacak rambutku! Aiss!" gerutu pria itu dengan pipi yang menggelembung lucu. Pria itu tampak marah dengan apa yang Umji lakukan kepadanya.
"Jeongin kau imut sekali~~" Umji berujar dengan nada panjang dan menggoda miliknya. Pria yang awalnya cemberut itu sekarang tersenyum karena godaan Nunanya yang mampu membuatnya salah tingkah.
"Nuna, apa aku tampan?" tanya Jeongin dengan mata melebar polos. Umji bisa melihat kejernian mata pria yang usianya 3 tahun lebih muda darinya itu.
"Ya, Yang Jeongin yang paling tampan!" pekik Umji menyahuti pertanyaan Jeongin.
"Terimakasih Nuna" ujar Jeongin dengan pipi bersemu merah. Ia menundukkan wajahnya kembali salah tingkah dengan perlakuan gadis itu.
"Ahh aku menemukan Paman Han, ayo Jeongin!" Umji menarik tangan Jeongin membawanya ke seorang pria yang tampak semakin tua dengan senyum sambutannya ke Umji. Setelah berbicara beberapa kata dengan paman Han, akhirnya Paman Han mengantarkan Umji dan Jeongin ke rumah keluarga Kim.
Selama perjalanan dari bandara, Umji dan Jeongin sama- sama terdiam menyaksikan kota Seoul dari jendela mereka. Jeongin tak henti menyebut kata, 'wow bangunan apa itu? Aku baru melihatnya' atau 'sekarang Seoul tak kalah canggih dari Berlin'. Sedangkan Umji hanya menikmati kota Seoul dalam ke terdiamnya. Dia tak henti memikirkan bagaimana majunya kota ini selama 4 tahun terakhir.
Tersadar dari pikirannya, Umji mengambil suatu kotak kecil yang berada di tas selempangannya. Ia mengambil barang kecil dari dalam kotak itu, lalu ponsel lama miliknya. Setelahnya ia memasang benda itu ke ponselnya, ya, kartu Sim yang sempat ia copot beberapa tahun yang lalu, Umji menyalakannya dengan mengamati benda tipis berbentuk persegi panjang itu.
Setelah menyalah, Umji mendapatkan banyak sekali notif, entah dari SMS, bahkan media sosial. Ponsel Umji tidak berhenti bergetar menandakan ia sudah sangat lama tidak membuka ponsel itu.
Entah bagaimana, Umji memilih membuka media sosial terlebih dahulu. Setelahnya, ada sebuah foto masuk yang diunggah beberapa menit yang lalu. Itu akun milik Yerin, dan di foto itu memperlihatkan banyak orang yang sangat Umji hafal wajah mereka.
Gfriend dan BTS.
Umji menipiskan bibirnya merasa rindu yang amat mendalam. Ia memperhatikan foto itu dengan serius, melihat bagaimana rupa teman- temannya yang mulai berubah dan potongan rambut yang tampak baru. Foto itu juga menunjukkan keseruan mereka dengan adanya foto candid beberapa dari mereka yang tertawa tanpa sadar kamera.
Ahh serunya, Umji ingin ada di tengah tengah mereka.
Di pojok kanan, Umji melihat seorang pria dengan kaos panjang tengah menunduk memainkan ponsel. Dia Suga, pria yang sangat Umji rindukan. Tanpa sadar tangannya mengusap layar tipis ponselnya, lebih tepatnya mengusap wajah Suga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me?✔
Fanfiction[Belum Direvisi!] Dingin. Satu kata yang menggambarkan seorang Min Yoongi atau Suga. Hatinya sudah mati untuk bisa merasakan apa yang dinamakan cinta. Ia hanya tau jika cinta itu menyakitkan, meskipun sadar ia telah menyakiti hati orang lain karena...