"Ingat rin, entar lo gak boleh jalan kayak preman pasar lagi, harus di ubah, jelek d pandang orang jakarta, mata bunda aja ampe kudisan!" Cerocos bunda kepada anaknya yang baru saja dia pindah kan dari sumatra barat ke jakarta, maklum lah anak kampung, perlu di azab biar gak bikin malu."Sip!!!! Yaudah terbang dulu bun!" Ujar sherin sambil menyalami bundanya.
"Terbang apaan? Kebiasaan banget dari lahir ngomong gak pernah bener!" Bunda dengan sabar menerima jabatan tangan sherin yang kurang ikhlas.
"Taudeh! Bawel! Telat ni selena gomez!!bye"
🐚
Sesampainya di sekolah Sherin langsung memasuki ruang kelasnya, karna dia datang bertepatan dengan bunyinya bel mengerikan itu, kebayang gak sih, ada nenek2 yang lewat di depan sekolah sial ini, terus pas bunyi bel masuknya si nenek udah gak ada lagi, innalillahi.
Sherin duduk bersama seorang cewek cantik, pupus sudah harapannya padahal ia berharap sebangku dengan cowok ganteng yang akan menjadi imamnya kelak, azek.
"Hei! Gue Nadira" ujarnya dengan senyum yang mengembang, dia memiliki wajah cantik dan terlihat asik.
"eh ya, gue Sherin!" Balas Sherin seadanya, sambil memberi penilaian terhadap calon temannya di sekolah baru tersebut
tepat ketika Nadira ingin mengajukan pertanyaan dan melanjutkan acara kenal mengenal mereka Tiba2 si guru rese masuk kelas, mengacaukan semuanya
"Sherin! Perkenalkan diri kamu ke depan!" Ujar si guru rese.
Dengan malas bin banget, Sherin melangkah kedepan kelas.
"Nama gue Sherin, sekian assalamualaikum!" Ujarnya singkat, karna dia masih ingin mengobrol dengan Nadira, memperkenalkan diri adalah acara yang paling melelahkan.
"Itu aja?" Selain rese ibu ini ternyata juga kepo.
"Yang lain bisa tanya sendiri aja, atau apa kalian mau nomor HP gue?" Tanya Sherin bego.
"Mau!!!" Ujar para lelaki berhidung pelangi.
Bekerjalah Sherin di depan, menulis nomor HPnya di papan tulis, setelah itu dia melenggang duduk kembali ke habitatnya.
🐚
Bel kemenangan sudah berbunyi dengan merdu, Sherin berjalan menuju kantin bersama Nadira, di perjalanan mereka membicarakan banyak hal dari sebab Sherin pindah ke Jakarta sampai cowok ganteng di sekolah barunya ini, mungkin karna sesama heboh mereka jadi lebih cepat akrab, Nadira orang yang sangat menyenangkan, dia bisa memancing orang untuk bercerita tanpa kesan kepo sedikitpun.
"Mau mesan apa rin? Biar gue pesenin?" Tawar Nadira, mengantar Sherin duduk di tempat yang biasanya ia duduki beserta segerombolan temannya
"Soto! gue kangen soto!" Seru Sherin semangat, sambil menduduki bangku yang kosong karna kata Nadira bangku yang lain udah ada orangnya.
"Oh ok! Tunggu bentar ya!" Nadira berlalu pergi.
Tiba2 ada seseorang yang mendaratkan tubuhnya di bangku depan Sherin. Cowok, wajahnya standar, standar kegantengan indonesia maksudnya, eh tapi gak deh, dia terlihat sangat, tampan
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...