Sherin berjalan tertunduk di koridor rumah sakit sambil memainkan handphonenya, tubuhnya mulai lelah, dia latihan volly dengan ekstra tadi. tiba2 saja ada tubuh manusia menabraknya yang membuat mereka sama2 terjatuh
"Maaf !!" Ujar laki2 itu sambil mengelurkan tangannya kepada Sherin yang terduduk di lantai
"Eh?? Mahardhika!!" Ujar Sherin terkejut melihat wajah laki2 yang mengulurkan tangan kepadanya, tapi dia memilih untuk meraih HPnya yang terjatuh di dekatnya lalu bangkit, dari pada harus menyambut uluran tangan itu.
Mahardhika yang sadar akan bantuannya yang tidak di terima hanya dapat mengulum senyum dan menarik kembali tangannya.
"Siapa yang sakit rin??" Tanya Mahardhika.
"Oh, om2 tukang taksi online langganan nyokap!!" Ujar Sherin sepontan.
"Terus lo jengukin!!" Mahardhika memasang tampang takjub, Sherin selalu aneh
"Hehe ya, iya!!" Sherin menggaruk kepalanya karna mulai sadar bahwa alasannya memang gak banget.
Mahardhika ikut menggaruk tengkuk.
"Kalau lo?? Ngapain?" Ujar Sherin terasa canggung, ntah kenapa jadi ingat Mudrika.
"Lo gak baca WA grup ya??" Tanya Mahardhika.
"Emang kenapa??" Ujar Sherin mengobok2 hidungnya yang terasa penuh.
"Kan gue udah ngabarin kalau sekarang nyokap lahiran!!" Ujar Mahardhika sedikit tersenyum dia tidak tahan untuk tidak tersenyum akibat ekspresi ekstrem dari Sherin
"Ha?? Serius?? Terus gimana? Normal??" Ujar Sherin seperti biasa heboh tak terkontrol.
"Alhamdulillah normal!!"
"Terus sekarang lo mau kemana??"
"Hehe karna nyokap sama bokap gue sibuk, jadi belum sempat beli perlengkapan bayi, akhirnya sekarang gue yang pergi deh!!"
"Ohh!! Nyokap di kamar mana? Yang lain gak ke sini"
"Melati!! Kalau yang lain Katanya sih nanti malam, karna pada sibuk juga!!"
Sherin ber oh
"Lo bawak kendaraan rin?"
"Gak tuh! Emang kenapa??"
"Mau nemenin gue??"
"Nyari perlengkapan bayi??"
"Ya, gue kan cowok, gak ngertilah sama yang beginian!!!""Ok!! Tapi tiket konser ya??"
"gue sewain aja Organ tunggal!!" Ujar Mahardhika sambil tersenyum lalu berjalan duluan di depan.
"Ihh, emang organ tunggal doyan nyanyiin lagu kpop??" Sherin berlari kecil mengikuti Mahardhika.
"Ada lah!!"
"Mana??"
"Mimpi!!"
"Yeee, kalau di mimpi mah Sehun jadi imam setia gue!!"
"Kenapa lo dikit2 Sehun terus sih??" Ujar Mahardhika melihat Sherin sebentar lalu kembali menatap ke depan, dia ingin melihat wajah bahagianya.
"Iri ya?? Yang gak punya oppa?? Masa remaja lo gak bahagia kalau gak punya bias!!!" Ujar Sherin sambil membentuk tangannya seperti pistol dan di arahkannya ke Mahardhika
"Bukan gitu, gue takut kalau lo di santet sama si Sehun2 itu!!" Ujar Mahardhika santai sambil memberi helm ke Sherin karna mereka sudah sampai di parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...