Acara selesai dengan sangat sukses, para panitia merayakan pesta kecil2an di belakang panggung.
Yordie ber tos dengan rekan2 nya yang selalu mau menerima pendapatnya dengan lapang dada.
Terakhir, sampailah Yordie kepada orang yang dia hindari beberapa bulan ini, tapi Yordie juga tidak bisa memungkiri bahwa dia juga turut membantu mengangkat acara tersebut.
Yordie sangat ingin bersikap perfesional, dia mengangkat tangannya mengajak perempuan itu ber tos, sebagai tanda keberhasilan mereka.
Tapi Nindy malah balas menatapnya kosong lalu bergerak meninggalkan Yordie.
Yordie tidak pernah betah dengan keadaan yang seperti ini, dia meraih tangan Nindy cepat.
Nindy menatapnya tajam lalu menyentak tangannya, melepas kasar genggaman Yordie dari tangannya.
Refleks saja Yordie ingin menyusul wanita itu, entah apa yang akan dia bicarakan yang jelas dia harus mengejar Nindy.
"Yor!!!" Willy menghalangi niat Yordie.
"Lo benar2 harus berubah!!" Tambah Willy dengan tangan masih di bahu Yordie
"Beruba gak harus diam2an gini, sama aja kayak-" Yordie membantah tetapi langsung di potong Inne.
"Cewek??" Tanya Inne "atau lo mau bilang ini bisa memutus silaturrahmi, dan mengakibatkan dosa???" Lanjut Inne seolah mencemooh sambil memakan semangkanya.
"Jangan gitu ne!!" Balas Willy.
Nadira yang menyadari atmosfer di sana sudah mulai dingin, berfikir cepat untuk mengalihkan perhatian.
"Makan aja dulu!!!" Ajak Nadira berjalan ke meja yang di penuhi makanan, di susul oleh Willy dan Inne.
Yordie bingung, selalu saja apa yang dia lakukan terlihat salah di mata teman2nya.
Laki2 itu berjalan ke panggung, dia berniat ke tribun penonton untuk mendengar lagu, dia mengantuk,dan mungkin saja ini bisa meringankan kepalanya.
Langkahnya terhenti saat melihat Sherin sedang berbincang dengan Mudrika. Ruangan yang besar dan tertutup membuat suara Sherin menggema dan dapat ia dengar.
Yordie terus menyaksikan samuanya sampai Mudrika menangis berpelukan dengam Sherin.
Mereka kenapa?? Awalnya Yordie berniat untuk menghampiri, siapa tau dia juga bisa membantu Mudrika.
Tapi dia memilih untuk tetap di sana, dia mengerti bahwa mungkin Mudrika juga ingin waktu ber2 bersama Sherin, supaya mereka lebih leluasa, nanti juga kalau Mudrika berfikir dia perlu memberi tahu Yordie, Mudrika akan menghampiri laki2 itu.
pesta kecil2an tersebut berakhir sudah jam 8 malam, tentu saja Willy mengantar Inne pulang, Yordie juga memilih untuk memastikan Nadira selamat sampai rumahnya, sedangian Mudrika dan Sherin pulang duluan saat Mudrika sudah merasa sedikit tenang saat di tribun penonton tadi.
🐚
"Hmmm makasih!!!" Ujar Nadira tersenyum canggung ke Yordie, sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Nadira.
Yordie mengangguk pelan balas tersenyum.
"Udah, jangan mikirin Nindy teruss!!" Lagi2 Nadira berusaha mencairkan suasana.
Yordie tertawa singkat.
"Kalau gue nembak cewek, selain Nindy, bakal di tolak juga gak ya?" Tanya Yordie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...