Ke esokan harinya sama seperti hari2 biasa yang mereka lalui masih banyak tertawa, masih sering membully satu sama lain dan sebagainya, persoalan Nindy mereka sudah tidak mengurusnya lagi, mau si Nindy itu jungkir balik dari lantai 10 pun mereka tak akan peduli, walaupun terlihat jelas dari muka Yordie bahwa itu sangat berat baginya, tapi tentu saja teman2nya berusaha membuat Yordie tertawa, menyibukkan Yordie dengan urusan OSIS, mereka yakin lambat laun Yordie akan melupakan Nindy.
Di kelas 11.2Ipa, tepatnya kelas Nadira, Sherin dan Mahardhika lagi ada durian runtuh, di karenakan guru yang mengajar mereka sekarang anaknya pergi lomba, jadi ceritanya si guru nemenin anaknya!.
"Mahardhika mana?" Tanya Nadira.
"Tadi ngajak bolos ke rooftop sih, tapi gue males!" Ujar Sherin merapikan bukunya.
"Oh! Emm! Gue mau ngomong serius rin!" Ujar Nadira, karna Nadira merasakan dari gerak gerik Sherin dan Yordie saat di Dufan kemarin ia melihat bahwa mereka sedang terjebak sesuatu, dan sekarang Nadira hanya meminta sebuah kejujuran dari Sherin.
"Apa?" ujar Sherin memutar badanya agar berhadapan dengan Nadira.
"Apa lo suka seseorang?" Ujar Nadira to the point.
Yordie! Bisa jadi itu orangnya, tapi hati Sherin masih terasa bingung! Apa mungkin ini cinta? Atau hanya sekedar rasa sayang seorang sahabat? Ahh mengapa harus begitu rumit? Lagi pula Nindy pernah bilang, jangan kasih tau siapa2 tentang perasaannya! Karna itu akan berujung Sherin dan Yordie tidak akan pernah ada lagi.
"Mungkin belum nad! Emang kenapa?" Ujar Sherin masih santai.
"Ahh gak! Gue cuman takut kita jatuh cinta pada orang yang sama! Kebanyakan sahabat seperti itu kan?" Jawab Nadira agak sedikit kecewa, tapi dia punya rencana lanjutan supaya dia bisa mengetahui perasaan Sherin yang sebenarnya.
"Iya! Tapi emang lo suka siapa?" Tanya Sherin mulai kepo.
"Gue suka- emmh!" Nadira tampak ragu dengan rencananya, tapi gak papalah cuman pura2 juga.
"Siapa sih nad?" Sebenarnya Sherin merasa tidak adil, dia memaksa Nadira supaya memberi tau siapa orang yang dia suka, sedangkan Sherin menyembunyikan semuanya.
"Jangan kasih tau siap2 ya rin!" Tambah Nadira lagi, sebenarnya ia tidak ingin mengatakan ini tapi, rasa penasarannya akan hubungan Sherin dan Yordie masih merajai hati Nadira
"Siplah! Bisa di amankan!" Jawab Sherin masih dengan senyum, entah setelah ini dia bisa tersenyum atau tidak.
"Gue suka- hmm- Yordie rin!" Yap kalimat itu meluncur dari mulut Nadira, ya walaupun awalnya berat.
Seketika itu juga wajah Sherin berubah entah kenapa ia kecewa, rasanya sakit mengetahui Nadira menyukai Yordie.
"A- ehmm- oh ya? Gak masalah! Kalian terlihat cocok!" Ujar Sherin terbata2 kali ini senyumnya terlihat di paksakan, tentu saja Nadira mengetahuinya, ia mendapatkan jawabannya! Sherin menyukai Yordie... tapi apa rencananya tidak terlalu gila?
"Beneran rin?" Tanya Nadira lagi.
"Iya gue serius! Gue bantuin deh supaya lo bisa jadi pacarnya Yordie! Tapi kalau jadian, PJ jangan sampai di lupakan!" Lagi2 Sherin berusaha tertawa garing, menurutnya ini yang terbaik yang harus ia lakukan sebagai sahabat, menyomblangkan Yordie dan Nadira, masa bodoh dengan perasaannya, asalkan dia masih bisa menikmati senyuman dan kehangatan Yordie di sampingnya.
"Tapi, kayanya Yordie masih berharap ke Nindy!" Tambah Nadira berusaha supaya Sherin tidak usah menyomblangkannya, semua hanya pura2! Tidak mungkin ia menyukai sahabatnya sendiri, ini akan menyakiti Sherin, menyoblangkan orany yang ia suka kepada sahabatnya??
"Gak masalah! Lagian Yordie udah optimis buat lupain si Nindy! Lo punya kesempatan nad!!" Seru Sherin lagi, ahh dia sangat hebat menutupi lukanya.
"Semoga aja!" Ujar Nadira berat! Sangat2 berat! Tidak seharusnya ia melakukan ini! Dia menyakiti Sherin! Entah kenapa sekarang Nadira malah berdoa semoga rencana ini tidak berhasil, dia rela di tolak mentah2 sekalipun oleh Yordie asalkan dia tidak menyakiti siapapun.
"Woii!" Sorak Mudrika dan Inne yang tiba2 saja menepuk meja mereka, yang tentu berhasil membuat 2 makhluk galau itu terlonjak kaget! Mereka mengambil posisi duduk di depan 2 makhluk galau! Kok panggilannya jadi keubah ya?
"Kenapa sih? Serius banget kayaknya?" Tanya Mudrika.
"Mikirin gue yaaaa???" Ujar Inne GR sambil menunjuk muka mereka satu persatu.
"Ihh mubazir tau gak mikirin lo!!" Bantah Nadira
"Ya, biasa aja kali!! Gue kan jadi tersakiti!" Tambah Inne memasang tampang ingin menangis.
Mereka di buat meringis, karna Inne yang tomboy malah berubah jadi sok imut.
"Kantin yuk!! Laper gue!" Ujar Sherin bangkit.
"Dasar! Perut karet!" Balas Inne ikut berdiri.
"Alah gak usah sok ne! Lo laper juga kan?" Tanya Mudrika
"Gak ah!" Hari gini si Inne masih sempat membantah.
"Buktinya lo langsung berdiri!" Nadira menunjuk posisi Inne yang sekarang dengan dagunya.
"Ahhh gak usah banyak bacot! Ayo" Sherin menjepit tangan Inne di ketiaknya dan menarik tangan Nadira dan Mudrika dengan ke 2 tangannya menuju surga dunia yaitu kantin!.
🐚
Sesampainya Mahardhika di rooftop, ternyata tempat tersebut sudah dihunyi oleh teman2.
"Tumben gak pada makan?" Tanya Mahardhika sambil ikut duduk bersama mereka
"Hemat" ujar Willy dengan cengiran lebar.
"Emang harus ya? Punya lesung pipi itu di pamer2in? Se RT juga udah tau kali will!" Komen Mahardhika kesal! Dia memang selalu mempermasalahkan semuanya, bahkan pelaku pembunuhan semutpun, detektif Mahardhika siap menyelidikinya.
"Hen! Lo sebenarnya pernah suka sama cewek gak sih?" Tanya Yordie pada Mahendra yang keliatannya hidup adem ayem lurus tanpa hambatan.
"Pernah!" Jawab Mahendra se adanya.
"O! Bagus deh!" Tambah Yordie lagi.
"Emang kenapa yor?" Tanya Willy karna dia heran kenapa ini bisa menjadi berita yang menyenangkan bagi Yordie?
"Gk! Gue cuman takut, kalau Mahendra suka ke lo will! Kan ribet?" Ujar Yordie santai, yang langsung di sambut tawa dari Mahardhika, sedangkan Willy dan Mahendra memutuskan untuk membenci Yordie detik itu juga
Haiii, makasih udah baca, semoga suka dan jangan lupa vote teman2.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...