24

15 3 1
                                    

Pagi yang cerah untuk siapa saja, untuk mereka yang mensyukuri apapun ekspresi langit pasti akan terasa indah.

Seperti biasa Sherin sedang menyambung tidurnya di dalam kelas yang sempat tertunda karna kokokan bundanya tadi pagi, katanya yang gak bangun bakal bunda coret namanya dari kartu keluarga, sadis banget gak sih??

"Belajar yang rajin!!" Ujar Yordie mengantar Nadira ke kelasnya, karna mereka sebangku tentu saja Sherin dapat mendengar kata2 yang menurutnya romantis itu keluar dari mulut Yordie

"Jangan lupa nyatat!! Perhatiin pelajaran baik2!! Jangan banyak ngobrol bareng nenek lampir!!" Ujar Yordie sedikit jahil yang membuat Sherin menegakkan kepalanya dan menatap sinis ke laki2 itu

"Jangan lupa- jangan lupa aku!!!

"Ingat aku sayang kamu!!"

"Ingat kalau cuman aku yang paling ganteng!!"

"Pokoknya- baik2 deh!!!" Ujar Yordie mengacak rambut Nadira gemas melihat ekspresi Nadira yang cuman mangut2 dan tersenyum jahil.

"Gila gombalan lo dahsyat banget!! Pake micin ya??" Ujar Sherin berusaha tersenyum sambil menembakkan pistol ke arah Yordie, tapi laki2 itu sudah terlanjur pergi karna tadi Sherin terlalu lama untuk memikirkan kata2 apa yang harus dia lontarkan.

Yordie pun menjadi tidak biasa, kenapa dia tidak menyapa Sherin?? Seharusnya pagi ini mereka sudah main tembak2an, seharusnya mereka bisa melakukan ritual2 yang sudah lama mereka lakukan. Agh Sherin lupa, Yordie sudah milik Nadira, jadi dia harus bisa menerima perubahan2 yang terjadi di diri Yordie, cepat atau lambat semuanya tidak akan lagi sama.

"Yahhh kacang!!" Ujar Sherin meremas roknya kecewa.

Nadira menatap wajah sahabatnya itu, wajah kelelahan dan terluka, matanya sedikit sembab dan ada sedikit lingkaran hitam, ini karnanya, sekarang dia sudah tidak tahan, semuanya harus di selesaikan.

"Rin!! Lo suka Yordie??" Ujar Nadira tiba2.

Sherin terlihat kaget

"Walaupun cuman dia cowok satu2nya di dunia ini, gue gak bakal suka kali!! Bego begitu-" ujar Sherin berusaha sesantai mungkin, selalu seperti ini, menutupi lukanya entah sampai kapan

"Jujur!! Gue mohon!! Apa gue jahat!!" Ujar Nadira dengan air mata tertahan

Sherin menelusuri mata sahabatnya itu

"Lo udah tau nad??" Ujar Sherin menyerah

Nadira bangkit

"Lo mau kemana??" Sherin menahan tangan Nadira

Air mata Nadira jatuh saat itu juga, dia menatap Sherin dalam

"Jangan tinggalin Yordie!! Dia udah cukup terluka kan selama ini??" Ujar Sherin

"Tapi lo- lo gimana??" Ujar Nadira frustasi

"Gue bisa- sekarang rasa gue udah berkurang beneran!! Lo harus percaya gue juga nad!!!" Ujar Sherin masih menggenggam tangan Nadira.

"Tapi- lo pasti tau rasanya jadi gue kan?? Jangan sok bego rin!!" Ujar Nadira

"Jujur gue gak tenang!!!" Tambah Nadira lagi

"Gue bilang gue bisa!!! Tugas lo sekarang cuman bahagia!! Bahagia bareng Yordie tanpa mikirin gue!!"

"Gue gak ngerti sama lo-" ujar Nadira menghela berat sambil kembali duduk

"Percaya sama gue nad!! It's ok!! Ini banyak terjadi sama semua orang!! Dan orang hebat akan bisa melaluinya tanpa harus ada konflik!!"

"Gue udah gagal melakukannya tanpa konflik sama Mahardhika!! Jadi gue gak mau itu terjadi juga sama kita!!"

YordieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang