31

12 5 1
                                    

   

    "Nindy??" Tanya Willy kaget melihat Nindy yang berjalan beriringan bersama dokter yang menangani Yordie tadi

   "Dia lah yang akan mendonorkan ginjalnya untuk Yordie!!" Ujar Dokter tersebut memberi tahu

    Inne dan Sherin terkejut bukan main, bersamaan dengan Nadira dan Mahendra yang datang dengan napas tersenggal

   "Gimana dok??" Tanya Nadira lagi

   "Kita sudah menemukan donor ginjal yang pas untuk Yordie!! Pukul 21.00 kelak, operasi akan segera kita mulai, Yordie tidak bisa menunggu lebih lama lagi!!" Jelas dokter tersebut

    Nindy hanya menatap mereka kosong

   "Gak ada yang lain dok?? Selain dia??" Bantah Nadira

   "Apa penjelasan saya tadi kurang jelas??" Tanya Dokter lagi

   Mahendra dan Willy segera menyetujuinya

    "Gue gak setuju kalau harus hutang budi sama dia!!" Ujar Nadira marah ketika dokter dan Nindy sudah pergi

   "Jangan kekanak2an nad!!" Ujar Mahendra yang membuat suasana hening

    "Ayo sholat dulu!!" Ajak Mahendra lagi, semua menurut, tidak ada yang tidak ingin mendoakan Yordie, semuanya berharap laki2 itu selamat

    Setelah mereka selesai sholat, dengan segera mereka berjalan menuju ruang operasi, di sana sudah ada Mahardhika dan Mudrika yang saling menunggu cemas dalam diam

    Yang lain ikut memilih duduk sambil mendoakan yang terbaik untuk sahabat mereka, baru kali ini Nadira benar2 rapuh, baru kali ini pula mereka benar2 memohon, memohon untuk mengembalikan Yordienya

    3 jam yang menegangkan, akhirnya operasi selesai dan berhasil di lakukan, mereka tidak henti2nya bersyukur sambil ikut pindah ke ruang inap Yordie

   "Pulang lah!!" Ujar Mahendra sambil menutup gorden tebal, menutupi pemandangan indah kota Jakarta pada malam ini, sudah larut

    "Kita duluan!!" Ujar Inne dan Willy

    "Besok pagi kita bakal kesini!!" Lanjut Inne lagi dan berlalu pergi bersama Willy

   "Dik, lo antar yang lain pulang!!" Perintah Mahendra

   "Yuk nad!!" Ajak Mahardhika

   "Gue di sini aja!!" Bantah Nadira

    "Gue yang bakal jagain Yordie!! Kalian pulang dan istirahat!!" Tegas Mahendra lagi

    "Gue tetap gak mau!! Lo mau apa ha??" Tanya Nadira masih setia duduk di samping Yordie sambil menggenggam erat tangan pria itu

     Sherin tersenyum kecut, Nadira begitu menyayangi Yordie, Yordie juga terlihat sangat menyayanginya, mereka sangatlah cocok, sangat beruntung... pasti Mahendra terluka, agh biarlah, Sherin tidak perlu asik memikirkan jodohnya sekarang.

    Mahendra memijit pelipisnya, pusing akan perlakuan Nadira

   "Ya udah lo anter Mudrika sama Sherin aja dulu!!" Putus Mahendra sambil menuangkan air hangat ke gelas

   "Ya udah!! Kita cabut dulu guys!!" Mahardhika melangkah keluar di iringi yang lainnya

    "Hati2!!" Ujar Nadira lemah tapi masih dapat di dengar oleh yang lain

    Sherin balas dengan anggukan "lo juga baik2!!" Ujar Sherin sebelum menutup pintu

    Nadira menaruh kepalanya di atas kasur Yordie dengan keadaan tangan yang masih menggenggam erat tangan pria itu.

YordieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang