Sherin berlari dengan napas tersenggal menelusuri lorong2 rumah sakit, mencari ruang rawat inap Yordie
"Gimana keadaannya??" Tanya Sherin kepada Willy dan Inne yang sedang berada di luar ruangan
Inne menggeleng pelan
"Cuman keluarga yang di bolehin masuk!!" Ujar Inne
"Terus mana keluarga Yordie??" Tanya Sherin lagi
"Nadira sama Mahendra lagi menghampiri mereka!!" Balas Willy
"Harus di samperin?? Gak bisa di kabarin aja??"
"Udah 1000 kali kita coba buat ngabarin!! Tapi emang dasar keluarganya yang gak peduli rin!!" Ujar Inne sedikit meninggi
"Kenapa??" Tanya Sherin tanpa henti sambil terduduk lemas di samping Inne.
Semua diam, lengang tanpa suara
"Jadi waktu itu Yordie bukan sakit demam biasa?? Bukan karna dia gak sarapan?? Jadi ini alasanya kita di kejar2 petugas rumah sakit waktu itu??" Tanya Sherin kepada dirinya sendiri.
Sherin meremas jari2nya, tidak sanggup rasanya harus menerima kenyataan2 selanjutnya, yang terlihat semakin mengujinya, sekarang apalagi?? Apa Yordie akan pergi?? Apa sakitnya sudah benar2 parah?? Apa hidup Sherin selama ini berguna?? Apa dia selalu menyusahkan laki2 itu??
Kenapa Yordie menyembunyikannya?? Masih banyak kenapa2 lainnya yang bergantungan di kepala Sherin
Inne mengangguk ringan
"Dan selama setahun terakhir ini, dia sering tiba2 ngilang, karna cuci darah!! Memang gak ada hubungan sama sekali sama CEO2 sialan itu!!!"
"Lo tau dari mana Will??" Ujar Sherin berusaha mati2an menahan air matanya, napasnya tersenggal, dadanya terasa berat, tapi dia merasa semakin tidak berguna jika dia malah menangis seperti orang bodoh lagi, dia terlalu sering menangis.
"Bokap gue di rawat di sini!! Dan gak sengaja gue ngelihat Yordie saat dia mau di pindahin ke sini!! Gue berusaha gak percaya, karna waktu itu Yordie benar2 pucat, perdana buat gue ngeliat Yordie selemah itu!!"
"Tapi akhirnya gue nanya ke salah satu suster yang keluar dari ruangan ini!! Dan ternyata benar, dia Yordie yang kita kenal!!"
Sherin memandang langit2 menahan air matanya agar tidak tumpah
Bodoh, jadi ini alasannya Yordie selalu meminum habis air hangat milik Sherin, ini juga alasannya tidak ikut ekskul olahraga apapun, dan masih banyak lagi perilaku2 aneh Yordie yang seharusnya Sherin menyadarinya dari dulu.
"Tapi bokap lo??" Tanya Sherin
"Dia baik2 aja!!" Balas Willy
🐚
Nadira yang sedang mengerjakan beberapa tugasnya yang sudah menumpuk harus sedikit kesal karna ibunya menyuruh agar dirinya membuka pintu, karna ada tamu
Nadira berjalan lalu membuka pintu dengan malas
"Lo?? Kenapa??" Tanya Nadira melihat Mahendralah tamu tersebut
"Ikut gue sekarang!!" Perintah Mahardhika
"Kenapa??"
"Yordie gagal ginjal!!" Ujar Mahendra singkat yang sukses membuat Nadira mematung seketika, ini tidak nyata bukan? Tatapan Nadira seperti hilang arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...