Siang itu kelas sudah bubar, tapi Yordie masih harus sibuk menghias pentas untuk pensi esok lusa, Nadira dan Mudrika bertugas untuk memesan catering, sedangkan Willy bertugas menyampaikan undangan ke kantor camat dll, dan masih banyak lagi pekerjaan yang sudah di bagi jauh2 hari.
Jam 4 sore Sherin baru bisa menghirup udara luar, karna tadi dia ada latihan volli, perempuan itu berjalan malas menuju gerbang sekolahnya menunggu bus yang entah kapan lewatnya, beberapa saat kemudian dia melihat Yordie dengan muka pucat berjalan tertatih menghampiri mobilnya, sontak dia langsung berlari ke arah laki2 itu.
"Aman???" Tanya Sherin setelah tiba di depan parkirannya mobil Yordie, aneh saja kalau melihat Yordie pucat seperti ini, tidak biasa.
Yordie hanya memutar bola matanya malas lalu mengangguk ringan.
"Kenapa pucat??" Ujar Sherin terus memperhatikan wajah Yordie.
"Gak apa2!" Bantah Yordie, melempar tasnya ke bangku belakang mobil jeepnya.
"Ternyata cowok itu lemah ya!! Masa cuman kerja sampe sore aja udah pucat?? Itu pun banyak juga yang bantuin!!" Ujar Sherin memancing Yordie yang langsung membuat pria itu naik darah.
"Eh gue ini belum makan dari pagi!!" Yordie jadi sewot dan tidak memedulikan rasa pusing di kepalanya untuk sementara, seolah2 berdebat dengan Sherin adalah penawarnya.
"Terus pusing? Mau pingsan? Hahha!!" Sekarang Yordie menatap Sherin seperti setan yang melihat umat islam masuk surga, marah besar pemirsa.
"Ah udahlah gue pulang!!" Yordie tidak mau berdebat karna dia benar2 pusing sekarang, dia bergerak membuka pintu mobilnya.
"Eh lo mau kemana??" Cegah Sherin.
"Pulang,Bego!!" Ujar Yordie sambil memegangi kepalanya.
"Mana kunci mobil??" Sherin menengadahkan tangannya di depan Yordie.
Yordie yang sudah sangat pusing refleks memberikan kunci mobil jeepnya kepada Sherin.
"Cepetan masuk!!" Sherin membukakan pintu penumpang untuk Yordie sedangkan dia berjalan menuju bangku pengemudi.
"Lo? Agh!" Ujar Yordie yang pusing dengan tingkah laku Sherin, mau ngapain dia?Dia bisa bawak jeep? Karna kepalanya sangat pusing untuk kali ini, di saat2 berharga ini, Yordie mematuhi Sherin.
"Biasanya berobat kemana?" Tanya Sherin yang mulai memutar mobil.
"Pulang aja!!" Balas Yordie memejamkan matanya.
"Mau ngapain di apartemen sendirian??ha?" Sherin memilih untuk tidak meninggalkan sekolah dulu, karna membujuk Yordie butuh konsentrasi tinggi, dia khawatir, lebih dari seorang sahabat, kalian mengerti bukan?
"Ck!! Turun lo!! Gue mau pulang!" Bentak Yordie bergerak ingin membuka pintu tapi dengan cepat Sherin menguncinya dan merogoh saku celana Yordie, di sana dia menemukan dompet yang di dalamnya ada terselip kartu berobat rumah sakit langganan pria itu, tanpa menunggu lama lagi Sherin langsung tancap gas.
"Lo kenapa sih?? Udah deket ya?" Tanya Yordie yang menanyakan apakah umur Sherin tidak lama lagi sehingga dia berbuat baik seperti ini, sebenarnya Yordie sedikit suka, karna ini adalah moment yang benar2 langka, tapi tetap saja setiap detiknya dia berusaha membunuh rasa itu mereka ber 2 sama2 tidak menginginkan rasa itu hadir.
"Ih pintar banget sih!! Ngegemesin deh!!" Balas Sherin berujar gemas oleh mulut beracun Yordie.
Yordie tertawa singkat lalu berujar tertahan "gue gak bawak duit!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...