43

27 8 4
                                    

    "Agh!!" Yordie mengerang saat sudah sadar, ia berusaha bangkit dari tidurnya, dan duduk

   "Udah Sadar lo??" Tanya Sherin

   "Nih kak!!" Sekar menyerahkan air hangat ke Sherin, Sherin ngopor lagi ke Yordie.

   "Minum dulu!!" Ujar Sherin lagi

   "Gue harus nyamperin Nindy rin!! Gue harus jengukin dia, iya kan??" Ucap Yordie teringat sesuatu setelah meneguk airnya.

   Sherin meneguk salivanya, agh Yordie.

   "Terserah lo sih!! Tergantung lo kuat gak nya!!" Sherin pasrah, semerdeka Yordie aja, dia tidak akan ikut campur.

   "Gue kuat kok!!" Yordie beranjak ke tepi ranjang.

   "Nadira~~" gumam Sherin.

   Yordie terhenti.

   "Mahardhika minta lo buat jaga dia kan? Seenggaknya lo harus ngerti!! Lo harus bisa baca keadaan!! Gue~ ngeliat Nadira tadi~!!" Sherin benar2 tidak bisa berkata2, Sekar mengerti keadaan ia beranjak keluar dari kamar.

   "Gue emang bukan cowok baik!! Makanya jangan berharap banyak sama gue!! Jangan minta gue buat jaga siapa2!! Karna gue emang gak pantes!!" Jelas Yordie.

    Sherin mengangguk "iya!! Silahkan yor!! Jenguk Nindy! Atau mau gue antar!!"

   Yordie menghela berat "bilang ke Nadira gue minta maaf!! Gue sendiri aja!! Mungkin gue bakal lama!! Makasih udah ngobatin luka!!" Yordie bangkit berjalan keluar kamar.

   "Kemana lo?" Cegah Mahendra dengan bubur yang baru saja matang di tangannya.

   "Gue harus kerumah sakit hen!! Nemenin Nindy!!" Ujar Yordie berjalan cepat keluar rumah, dan hilang di pintu utama.

   Mahendra tampak akan melarang Yordie, tetapi dengan segera Sherin mencegah dan memberi isyarat kepada Mahendra bahwa Yordie benar2 harus mengikuti hatinya sekarang, tanpa ada saran2 dari mereka, jadi biarlah dia.

    "Mubazir bubur!!" Ujar Mahendra mengalihkan topic sekedar meringankan kepalanya yang sudah benar2 pening akan sikap para sahabatnya.

    Sherin hanya tersenyum, ya, tidak ada yang boleh keras kepala lagi sekarang, mereka sudah dewasa.

                        🐚

    Yordie melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ia bergerak membuka kassa yang menutupi lukanya.

    15 menit kemudian akhirnya Yordie sampai di rumah sakit, dengan segera ia berjalan menuju kamar rawat Nindy.

   "Assalamualaikum!!" Ujar Yordie masuk.

   "Elo?" Tanya Novelia

   Yordie mengangguk sambil berdiri di samping ranjang Nindy.

   "Gimana Nindy?" Tanya Yordie ke Novelia

   "Gimana Nadira?" Tanya Novelia selanjutnya "kenapa mendadak meduliin Nindy?"

   "Dia saudara gue kan?" Jawab Yordie, Novelia selalu saja seperti ini.

   "Lo gak lagi ada masalah kan sama temen2 lo?"

   "Bisa gak, jawab pertanyaan gue aja??" Yordie dingin.

   "Oke!! Dia cuman tidur!! Ngegas lo!!" Novelia mengambil majalah di nakas dan membukanya kesal.

   Yordie mengangguk dan bergerak duduk di sofa.

   "Kenapa Nindy bisa drop?" Tanya Yordie setelahnya.

   "Ya karna daya tubuhnya kurang!! Lagian setau gue Nindy juga punya Anemia, walaupun gak parah!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YordieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang