Ke esokkan harinya, Yordie menjemput Nadira untuk berangkat ke sekokah bersama, dan rupanya Nadira sudah menunggu di halte dekat kompleks, mungkin Nadira mengira Yordie tidak akan menjemputnya, dasar wanita negative thingking.
"Kirain gak jemput!!" Ujar Nadira memasuki mobil sambil merapikan seragamnya.
"Jemput dong!!" Yordie sedikit tersenyum sambil tancap gas.
"Kirain hoax!!" Sekarang tangan Nadira bergerak menghidupkan radio.
"Kirain kirain kirain!!" Cemooh Yordie.
"Di hidupin ya radionya, biar gak sunyi!!! Lagian musik kamu juga gak ada yang bagus sihhh!!" Nadira izin ke Yordie.
"Iya, boleh, silahkan!! Eh tapi kemaren si Sherin abis mindahin semua lagu Koreanya lho ke flasdisk, katanya sih bagus2!!"
"Beneran? Eh tapi nanti aja deh!! Mau denger radio dulu!!"
Yordie mengangguk.
15 menit kemudian mereka medarat di parkiran sekolah, bersamaan dengan motor teman2nya yang lain, entahlah kenapa bisa barengan, heran.
"Nah gini dong!! Kan ademm!!" Mahardhika heboh sendiri sambil membuka helmnya.
"Emang kita kulkas!!" Sinis Nadira.
"Biar predikat couple termanis gak di tangan Willy Inne terus!! Bosan gue!!" Sherin juga tampak senang, walaupun sebenarnya dia masih mencoba untuk ikhlas.
Willy Inne lagi2 mendapat ujian, tapi masih pagi lho ini.
"Eh Mahendra tuh!!" Tunjuk Mudrika kepada Mahendra yang melambai ke arah mereka dari ruang Osis.
"Aneh banget ngeliat Mahendra dada2 gitu! Ada sensasi geli2nya!" Yordie beragumen.
"Anjay juga lo yor!! Samperin gih, anak Osis kan mau acar ada makan2 gitu katanya!!" Usir Mahardhika.
"Lho? Emang guru2 kemana?" Tanya Yordie
"Rapat!!" Jawab Mudrika.
"Oh ya udah, kita kesana dulu woi!!" Ujar Yordie berlalu bersama Nadira, Willy, dan Mudrika.
"Ingat kita di mana2 yaaa!! Harus di bungkusin!!" Sherin teriak.
"Mintak boleh, teriak jangan!!" Mahardhika dan Inne serentak menaboki sahabat mereka yang memiliki otak beku tersebut.
🐚
"Wahh ada acara apaan?" Tanya Yordie memasuki ruangan Osis yang langsung di suguhi lautan makanan.
"Bukannya lo udah tau?" Mahendra jujurnya kebangetan.
"Nyambut ketos yang selamat dari kritis!!!" Papar Darin, anak kelas 10 yang tergila2 setengah mati dengan Mahendra.
"Waduh, repot2 banget!!" Yordie menggaruk tengkuknya "tapi sebelumnya terimakasih banget, kalian emang keren abis!!" Yordie memberi jempol ke rekan2nya.
Yang lain tepuk tangan, merasa senang akan pujian yang udah biasa itu.
"Udah2 lanjut aja! Gak usah pake pembukaan!! Bisa2 mati mendadak gue kelamaan!!" Willy bergerak mengambil piring nasi, langsung tempur.
Yordie tertawa mengamati satu per satu wajah anggota Osis yang hadir, dan~ dimana Nindy?
"Novelia!!" Yordie menghampiri Novelia yang sedang tertawa dengan teman2nya tanpa Nindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yordie
General FictionDengan melihat ke dalam cerita ini, kalian akan mengerti betapa sakitnya yordie, kalian akan mengenal sherin beserta ketegaran hatinya, kalian akan paham akan mahardika, dan mudrika yang sangat setia, mungkin rasa penasaran Nadira yang sangat tinggi...